Liputan6.com, Jakarta - Emiten ritel telah merilis kinerja keuangan sepanjang sembilan bulan pertama 2018. Dari sejumlah emiten ritel, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mampu membukukan kinerja positif selama sembilan bulan pertama 2018.
Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Kamis (8/11/2018), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh signifikan 244,44 persen menjadi Rp 335,16 miliar hingga akhir September 2018. Dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp 97,30 miliar.
Akan tetapi, pendapatan operator Alfamart hanya naik tipis 8,77 persen dari Rp 45,60 triliun selama sembilan bulan pertama 2017 menjadi Rp 49,60 triliun hingga akhir September 2018.
Advertisement
Baca Juga
Beban pokok pendapatan naik 8,5 persen dari Rp 36,77 triliun hingga akhir September 2017 menjadi Rp 39,90 triliun hingga akhir September 2018. Hal itu mendorong laba bruto naik 9,8 persen menjadi Rp 9,69 triliun selama sembilan bulan pertama 2018.
Beban penjualan naik 8,21 persen dari Rp 7,77 triliun hingga akhir September 2017 menjadi Rp 8,41 triliun hingga akhir September 2018. Beban umum dan administrasi bertambah 10,03 persen menjadi Rp 966,82 miliar. Laba usaha naik 43,2 persen menjadi Rp 850,3 miliar.
Perseroan memperoleh kenaikan 26,89 persen dari pendapatan lainnya menjadi Rp 562,73 miliar hingga akhir September 2018.
Total liabilitas turun menjadi Rp 15,83 triliun pada 30 September 2018 dari periode 31 Desember 2017 sebesar Rp 16,65 triliun. Ekuitas tercatat naik menjadi Rp 5,51 triliun pada 30 September 2018. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk kantongi kas Rp 1,17 triliun.
Â
Pemilik Indomaret Cetak Laba
Sementara itu, PT Indoritel Makmur Internasional Tbk (DNET) mencatatkan laba Rp 125,06 miliar hingga akhir September 2018. Laba itu tumbuh 168,38 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 46,59 miliar.
Pendapatan tumbuh 140,09 persen menjadi Rp 95 miliar hingga sembilan bulan pertama 2018. Perseroan sebagai operator Indomaret mencatatkan laba dari entitas asosiasi naik 163,4 persen dari Rp 81,29 miliar hingga akhir September 2017 menjadi Rp 214,20 miliar. Pendapatan lainnya naik menjadi Rp 855,04 juta hingga akhir September 2018.
Namun, beban penjualan naik menjadi Rp 87,82 miliar hingga akhir September 2018. Dibandingkan akhir September 2017, beban penjualan tercatat Rp 33,81 miliar. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 71,54 miliar hingga akhir September 2018. Namun, perseroan mampu menurunkan beban lainnya dari Rp 2,91 miliar hingga akhir September 2017 menjadi Rp 373,45 juta hingga akhir September 2018.
Hal itu mendorong laba usaha perseroan tumbuh 290,9 persen menjadi Rp 150,32 miliar hingga akhir kuartal III 2018.
Dengan melihat kinerja itu, perseroan membukukan laba per saham naik dari 3,29 dari akhir September 2017 menjadi 8,82 hingga akhir September 2018.
Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 2,54 triliun pada 30 September 2018 dari periode 31 Desember 2017 sebesar Rp 2,42 triliun. Ekuitas perseroan tercatat Rp 8,72 triliun. Perseroan kantongi kas menjadi Rp 184,91 miliar pada 30 September 2018.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Â
Advertisement