Sukses

Seluruh Sektor Melemah, IHSG Ditutup Turun ke 5.874,15

Investor asing beli saham Rp 190 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.14.667.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir memerah pada perdagangan saham Jumat ini. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor barang konsumsi yang turun 5,08 persen. 

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (9/11/2018), IHSG menguat 102,65 poin atau 1,72 persen ke posisi 5.874,15. Sementara indeks saham LQ45 merosot 2,55 persen ke posisi 931. Sebagian besar indeks saham acuan kompak melemah dan hanya indeks acuan DBX yang mampu menghijau.

Sebanyak 275 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Selain itu 116 saham menghijau dan 102 saham diam di tempat. Pada hari ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.936,03 dan terendah 5.859,08.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 358.187 dengan volume perdagangan saham 9,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun.

Investor asing beli saham Rp 190 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.14.667.

Seluruh sektor saham melemah. Pelemahan terbesar dibukukan oleh sektor barang konsumsi yang turun 5,08 persen. Sementara sektor saham manufaktur merosot 3,13 persen dan sektor saham keuangan melemah 1,31 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham DEAL naik 69,33 persen ke posisi Rp 254 per saham, saham SOSS melonjak 25 persen ke posisi Rp 800 per saham dan saham TCPI mendaki 20 persen ke posisi Rp 6.300 per saham.

Selain itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham SATU merosot 22,50 persen ke posisi Rp 124 per saham, saham KONI tergelincir 16,67 persen ke posisi Rp 150 per saham, dan saham SSTM melemah 13,51 persen ke posisi Rp 384 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Sesuai Prediksi

Realisasi perdagangan hari ini tidak sesuai dengan prediksi analis. Sebelumnya, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, naikknya nominal cadangan devisa (cadev) RI yang menyentuh USD 115,2 miliar pada akhir Oktober 2018 memberikan angin segar bagi gerak IHSG.

"Sentimen menguatnya nilai rupiah dan publikasi Bank Indonesia (BI) terkait posisi cadangan devisa Indonesia bulan sebesar USD 115,2 miliar tentunya akan mendukung ketahanan dan stabilitas ekonomi dalam Negeri. Hal ini jelas akan menjadi sentiment positif bagi pasar," tuturnya.

Sementara itu, lanjut Nico, sentimen eksternal juga memberi dampak positif bagi IHSG untuk melaju hijau pada perdagangan hari ini. Hasil pemilu paruh waktu di Amerika, demikian dia, partai demokrat merebut parlemen sementara Partai Republik kuasai Senat.