Sukses

Rupiah Menguat, IHSG Mendaki 23,09 Poin

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal tersebut didukung nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (14/11/2018), IHSG menguat 23,09 poin atau 0,40 persen ke posisi 5.858,29. Indeks saham LQ45 mendaki 0,61 persen ke posisi 925,79. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 190 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 196 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG dan 113 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.896,80 dan terendah 5.851,79. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 401.454 kali dengan volume perdagangan 10,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun. Investor asing beli saham Rp 319,83 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.771.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian melemah 2,26 persen, sektor saham infrastruktur merosot 1,69 persen, sektor saham konstruksi tergelincir 0,87 persen dan sektor saham tambang susut 0,22 persen.

Selain itu, sektor saham industri dasar menguat 3,64 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur mendaki 1,75 persen dan sektor saham aneka industri menguat 1,74 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SURE melonjak 24,83 persen ke posisi Rp 1.885 per saham, saham DEAL menanjak 24,82 persen ke posisi Rp 352 per saham, dan saham SOSS meroket 24,80 persen ke posisi Rp 1.560 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham DUTI melemah 20 persen ke posisi Rp 4.280 per saham, saham GMTD merosot 19,97 persen ke posisi Rp 12.725 per saham, dan saham IBST tergelincir 18,37 persen ke posisi Rp 8.000 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,54 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,15 persen, indeks saham Thailand susut 0,67 persen, indeks saham Shanghai merosot 0,85 persen, indeks saham Singapura terpangkas 0,34 persen.Sedangkan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,16 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,16 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, sentimen internal dan eksternal pengaruhi IHSG. Dari internal, menurut Nafan, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan bayangi IHSG.

"Sedangkan eksternal, meredanya sentimen perang dagang antara AS dengan Tiongkok serta meredanya sentimen terkait dengan kenaikan suku bunga acuan the Fed," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

2 dari 2 halaman

IHSG Menghijau di Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menghijau pada awal perdagangan Rabu pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.790.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (14/11/2018), IHSG naik 22,52 poin atau 0,39 persen ke posisi 5.857. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG masih menghijau dengan naik 28,08 poin atau 0,47 persen ke posisi 5.863,18.

Indeks saham LQ45 juga mampu menguat dengan naik 0,67 persen ke posisi 926,85. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat kecuali Pefindo25 yang turun tipis 0,05 persen.

Sebanyak 103 saham menguat dan mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 41 saham melemah sehingga menahan laju indeks ke zona yang lebih tinggi. Di luar itu, 91 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.866,04 dan terendah 5.857,04. Total frekuensi perdagangan saham 15.546 kali dengan volume perdagangan 760 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 439 miliar.

Investor asing beli saham Rp 29 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.790.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham perdagangan yang melemah 0,30 persen, sektor saham infrastruktur turun 0,08 persen dan sektor saham kontruksi tertekan 0,06 persen.

Sementara itu, sektor saham aneka industri naik 1,58 persen, sektor saham manufaktur mendaki 1 persen dan sektor industri dasar menguat 1,15 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham SOSS menanjak 25,80 persen ke posisi Rp 1.520 per saham, saham SURE mendaki 16,87 persen ke posisi Rp 1.795 per saham, dan saham DIGI menguat 15,43 persen ke posisi Rp 2.010 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BAYU merosot 22,05 persen ke posisi Rp 1.520 per saham, saham IBFN terpangkas 6,67 persen ke posisi Rp 280 per saham, dan saham BPTR merosot 5,95 persen ke posisi Rp 79 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG