Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan saham pekan ini. Seluruh sektor mengalami tekanan dengan tekanan terbesar dibukukan oleh sektor keuangan.Â
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (21/11/2018), IHSG melemah 63,09 poin atau 1,05 persen ke posisi 5.942,19. Pada pukul 09.00 JATS, IHSG masih tertekan dengan turun 79,67 poin atau 1,33 persen ke posisi 5.928,04.
Indeks saham LQ45 melemah 1,92 persen ke posisi 936,54. Sebagian besar indeks saham acuan kompak memerah. Hanya ada satu indeks yang mampu menguat yaitu DBX.
Advertisement
Sebanyak 156 saham melemah sehingga menekan IHSG ke zona merah. Selain itu 25 saham melemah dan 87 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.942,19 dan terendah 5.909,79.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 21.173 kali dengan volume perdagangan 681,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 471,2 miliar.
Investor asing menjual saham Rp 70 miliar di total pasar. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.591.
Seluruh sektor mengalami tekanan. Sektor keuangan tertekan hingga 2,0 persen dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur turun 1,55 persen dan sektor saham aneka industri tertekan 1,61 persen.
Saham-saham catatkan penguatan antara lain saham POLA melonjak 24,65 persen ke posisi Rp 354 per saham, saham SURE mendaki 12,50 persen ke posisi Rp 4.100 per saham, dan saham TRIM menguat 9,17 persen ke posisi Rp 131 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KBLV melemah 13,33 persen ke posisi Rp 390 per saham, saham SOSS susut 14,10 persen ke posisi Rp 1.675 per saham, dan saham PRIM tergelincir 6,85 persen ke posisi Rp 680 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
Analis memperkirakan IHSG pada hari ini akan bergerak menguat. Laju IHSG berpeluang di zona hijau dengan diperdagangkan pada level 5.868-6.123.
Sentimen dari dalam negeri dinilai masih membawa angin positif bagi gerak IHSG pada perdagangan hari ini. Analis menilai, perkembangan Brexit masih terus akan dipantau oleh investor asing pada pekan ini.Â
BACA JUGA
Selain itu, Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, potensi bank sentral Amerika Serikat (AS) the Fed yang dilihat tidak akan menaikkan suku bunga acuan memberikan kabar positif bagi laju IHSG.
"Pertumbuhan ekonomi global yang secara perlahan melambat, berpotensi untuk menahan kenaikan tingkat suku bunga The Fed pada bulan depan. Namun apapun bisa saja terjadi saat ini, mencermati situasi dan kondisi akan menjadi bekal dalam menghadapi ketidakpastian," jelasnya.
Meski begitu, Nico mengungkapkan, tetap amati kemungkinan the Fed dalam mengambil langkah yang tak terduga kedepannya.
"Jadi mungkin probabilitas kenaikkan the Fed masih berkisar 72.3 persen. Banyaknya sentimen akan membuat pergerakan IHSG bervariasi hari ini, namun secara teknikal, indeks IHSG berpotensi menguat pada rentang support dan resistance di level 5,904-5,984," papar dia.
Adapun Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati meramalkan, IHSG secara teknikal akan bergerak menguat terbatas pada rentang 5.968-6.058.
Advertisement