Sukses

Wall Street Menguat Dibayangi Hasil Pertemuan Donald Trump dan Xi Jinping

Presiden AS Donald Trump rencananya bertemu dengan mitranya Presiden Cina Xi Jinping pada hari Sabtu. Hasil pertemuan ini akan mempengaruhi pasar saham di sisa tahun ini.

Liputan6.com, New York - Wall Street ditutup menguat karena investor berharap adanya kemajuan terkait sektor perdagangan dalam pertemuan Antara Amerika Serikat (AS) dan China selama akhir pekan ini.

Tercatat, indeks S & P 500 dan Nasdaq membukukan kenaikan persentase mingguan terbesar dalam hampir tujuh tahun. Adapun Dow melihat kenaikan mingguan terbesar dalam dua tahun.

Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 199,62 poin, atau 0,79 persen, menjadi 25.538,46. Sementara indeks S&P 500 naik 22,4 poin, atau 0,82 persen, menjadi 2,760.16 dan Nasdaq Composite menambahkan 57,45 poin, atau 0,79 persen, menjadi 7.330,54.

Ketiga indeks utama AS mencatat kenaikan persentase bulanan yang moderat di November.

Pasar pada minggu ini dibayangi komentar Gubernur Federal Reserve Jerome Powell dan pertemuan terbaru bank sentral yang menyarankan bahwa Fed akan mengambil data ketimbang pendekatan ideologis terkait penentuan kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Pasar juga dipengaruhi harapan, usai Seorang pejabat Cina mengatakan "konsensus terus meningkat" dalam negosiasi perdagangan antara AS dan China pada pertemuan G20 yang berlangsung di Buenos Aires. Investor berharap akan ada resolusi positif dalam sengketa tarif yang sedang berlangsung antara dua ekonomi terbesar dunia tersebut.

Presiden AS Donald Trump rencananya bertemu dengan mitranya Presiden Cina Xi Jinping pada hari Sabtu. Hasil pertemuan ini akan mempengaruhi pasar saham di sisa tahun ini.

"Tiga isu utama yang benar-benar dipusatkan pada masyarakat adalah seberapa dovish The Fed akan maju, bagaimana hubungan dagang dengan China akan berlanjut, dan apa yang terjadi di pasar minyak," kata Ahli Pasar Senior Allianz Investment Management Charlie Ripley di Minneapolis.

 

Dari 11 sektor utama dalam S & P 500, semua berakshir di sesi wilayah positif, kecuali energi. Saham energi turun 0,2 persen karena harga minyak mentah LCOc1 memperpanjang penurunannya. Namun jatuhnya harga minyak mendorong saham maskapai penerbangan pada Indeks Dow Jones Airlines naik 2,8 persen.

Adapun saham yang kurang beruntung pekan ini, antara lain milik Saham Marriott International Inc (MAR.O) yang merosot 5,6 persen setelah operator hotel mengatakan peretas telah mencuri sekitar 500 juta catatan dari sistem reservasi Starwood Hotels.

Kemudian saham General Electric Co (GE.N) yang turun 5,5 persen menyusul laporan Wall Street Journal bahwa mantan karyawannya sedang ditanyai oleh penyelidik federal tentang kegagalan perusahaan untuk mengakui hasil memburuknya bisnis asuransi selama bertahun-tahun.

Adapun volume perdagangan di Bursa AS kali ini mencapai 8,39 miliar saham, dibandingkan dengan 7,63 miliar rata-rata untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street