Sukses

Investor Asing Lepas Saham, IHSG Dibuka Melemah ke 6.071,72

Pada pembukaan perdagangan, Rabu (5/12/2018), IHSG turun 80,77 poin atau 1,32 persen ke level 6.071,72.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Rabu pagi ini. Seluruh sektor tertekan. Pelemahan terbesar disumbang sektor keuangan yang turun 1,23 persen.

Pada pembukaan perdagangan, Rabu (5/12/2018), IHSG turun 80,77 poin atau 1,32 persen ke level 6.071,72. Indeks saham LQ45 juga turun 1,55 persen ke posisi 970,89. Seluruh indeks saham acuan tertekan.

Di awal perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.097,64 dan terendah 6.064,83. Sebanyak 34 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sebaliknya 175 saham melemah sehingga menekan IHSG. di luar itu 107 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 28.642 kali dengan volume perdagangan 527 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 559 miliar.

Investor asing jual saham 64 miliar di pasar reguler. Dolar Amerika Serikat (AS) berada di posisi Rp 14.385 per dolar AS.

Seluruh sektor tertekan sehingga menekan IHSG. Pelemahan terbesar disumbang sektor keuangan yang turun 1,23 persen. Diikuti sektor saham kontruksi melemah 1,08 persen dan Sektor barang konsumsi melemah 0,84 persen.

Saham yang menguat antara lain saham ITMA naik 25 persen ke posisi Rp 1.250 per saham, saham SQMI terdongkrak 24,38 persen ke posisi Rp 505 per saham, dan saham IDPR melonjak 19,29 persen ke posisi Rp 835 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain saham IMJS turun 14,97 persen ke posisi Rp 625 per saham dan saham SURE melemah 9,56 persen menjadi Rp 2.660 per saham. Saham PRIM turun 7,56 persen ke angka Rp 610 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Laju IHSG diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan saham Rabu (5/12/2018) ini. Gerak IHSG bakal berakhir terkoreksi dengan diperdagangkan pada level 6.100-6.155.

Meski Amerika Serikat (AS) dan China sepakat mencegah eskalasi perang tarif, meredanya tekanan pasar atau perang dagang dinilai belum dapat mengerek IHSG untuk naik. 

Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menyebutkan, IHSG secara teknikal masih menunjukan tren negatif. IHSG berpeluang terkonsolidasi di rentang support dan resistance di 6.100-6.155.

Senada, Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengungkapkan, meski AS-China sepakat untuk gencatan selama 90 hari ke depan, diskusi kedua negara itu diprediksi masih tetap alot dalam kurun waktu tiga bulan tersebut.

"Itu mengingat banyaknya isu yang dibicarakan. Kesepakatan ini juga tidak membahas adanya penghapusan tarif yang sebelumnya diterapkan. AS juga masih mengancam menaikkan tarif 25 persen jika gagal mencari solusi," jelas dia.

Adapun secara teknikal, IHSG berpotensi tersungkur ke zona merah di kisaran 6.094-6.150.