Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini. Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dan aksi jual investor asing menekan IHSG.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis (6/12/2018), IHSG merosot 38,11 poin atau 0,62 persen ke posisi 6.095. Pada pukul 09.00, IHSG susut 36,77 poin atau 0,60 persen ke posisi 6.096. Indeks saham LQ45 tergelincir 1,01 persen ke posisi 969. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 95 saham melemah sehingga menekan IHSG. 77 saham menguat dan 111 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.099,18 dan terendah 6.086,13.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 21.836 kali dengan volume perdagangan 179,7 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 278,2 miliar. Investor asing jual saham Rp 35,52 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 14.496.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,93 persen dan sektor saham tambang mendaki 0,16 persen.
Sektor saham aneka industri merosot 0,94 persen, sektor saham keuangan tergelincir 0,85 persen dan sektor saham perdagangan susut 0,74 persen.
Saham-saham yang mendaki antara lain saham SQMI naik 24,75 persen ke posisi Rp 630 per saham, saham TFCO menanjak 21,99 persen ke posisi Rp 860 per saham, dan saham KONI menguat 17,39 persen ke posisi Rp 324 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tergelincir antara lain saham FILM merosot 10,56 persen ke posisi Rp 805 per saham, saham MABA susut 7,89 persen ke posisi Rp 350 per saham, dan saham MFIN tergelincir 4,65 persen ke posisi Rp 820 per saham.
Bursa saham Asia kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng merosot 2,23 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,82 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,64 persen.
Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,80 persen, indeks saham Singapura turun 1,2 persen dan indeks saham Taiwan merosot 1,82 persen.
Â
Prediksi Analis
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Kamis 6 Desember 2018. Hal tersebut dipengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
IHSG melemah 0,32 persen atau turun sebanyak 19.74 poin ke level 6.133.12 pada penutupan perdagangan saham Rabu 5 Desember 2018. Penurunan IHSG antara lain disebabkan oleh pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Rupiah tercatat terkoreksi 0,78 persen ke posisi Rp 14.403 per dolar AS. Inilah yang menyebabkan investor asing kembali melakukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 709,16 miliar.Â
Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat memperkirakan, tekanan rupiah terhadap IHSG masih akan berlanjut pada perdagangan saham Kamis pekan ini. IHSG bakal terkoreksi dengan diperdagangkan pada level support dan resistance di 6.065-6.160.
Di sisi lain, Lanjar menambahkan, harga telur ayam yang diprediksi naik menjelang akhir tahun hingga Rp 25 ribu per kilogram (kg) akan menjadi sentimen positif bagi saham-saham poultry (peternakan). Adapun emiten di sektor ini diantaranya adalah PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN).Â
Ia menambahkan, kenaikan harga crude palm oil (CPO) dan rencana Indonesia melanjutkan pembebasan pungutan ekspor CPO akan berdampak positif terhadap biaya pengiriman CPO. Ini menjadi katalis positif bagi emiten-emiten yang bergerak di bisnis CPO.
Sementara itu, Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada memaparkan, melemahnya rupiah membuat pergerakan pasar obligasi dalam negeri berpeluang kembali terkoreksi. Akan tetapi, pergerakan imbal hasil obligasi AS yang cenderung bergerak turun paling tidak dapat dimanfaatkan untuk menjadi sentimen positif bagi pergerakan indeks.
"Ini menyebabkan pelemahan IHSG masih dapat lebih tertahan pada perdagangan saham hari ini," kata dia.
Adapun pada hari ini, IHSG bakal bertengger di zona negatif dalam kisaran 5.955-6.226.Â
Untuk saham-saham rekomendasi, Lanjar menganjurkan untuk dapat mencermati PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Malindo Feedmil Tbk (MAIN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
Sedangkan Reza menyarankan saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), serta PT Barito Pacific Tbk (BRPT).
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement