Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Hal itu didorong minimnya sentimen domestik.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (11/12/2018), IHSG turun 34,77 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.076,58. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,58 persen ke posisi 969,30. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 235 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sementara itu, 172 saham menguat dan 113 saham diam di tempat.
Advertisement
Baca Juga
Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.106,98 dan terendah 6.069,16. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 426.148 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 689,39 miliar di pasar regular.
Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,57 persen,sektor saham tambang menguat 0,56 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,30 persen.
Selain itu, sektor saham industri dasar merosot 2,76 persen, dan bukukan penurunan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 1,14 persen, dan diikuti sektor saham manufaktur merosot 1,14 persen.
Saham-saham yang membukukan top gainers antara lain saham SOTS mendaki 25 persen ke posisi Rp 350 per saham, saham DEAL melonjak 24,87 persen ke posisi Rp 492 per saham, dan saham OASA menanjak 21,14 persen ke posisi Rp 298 per saham.
Selain itu, saham-saham bukukan penurunan antara lain saham TRIO melemah 24,14 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham YPAS tergelincir 21,38 persen ke posisi Rp 570 per saham, dan saham NUSA susut 13,92 persen ke posisi Rp 136 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,07 persen, indeks saham Shanghai menguat 0,37 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,62 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,04 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,34 persen, indeks saham Thailand tergelincir 0,62 persen dan indeks saham Singapura turun 0,43 persen.
Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG didorong minimnya sentimen domestik seperti penurunan kinerja data fundamental penjualan ritel per Oktober. "Sementara dari eksternal, hanya terlihat dari faktor sentimen perang dagang maupun kenaikan suku bunga the Federal Reserve,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.
Awal Sesi Perdagangan, IHSG Alami Koreksi
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan koreksi pada awal perdagangan saham Selasa pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah hingga tembus 14.600.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (11/12/2018), IHSG merosot 16,01 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.095,34. Indeks saham LQ45 susut 0,41 persen ke posisi 970,99.
Tekanan pun berlanjut pada pembukaan pukul 09.00 WIB. IHSG susut 10,12 poin atau 0,17 persen ke posisi 6.100,64. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,25 persen ke posisi 972,23. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan kecuali indeks saham DBX naik 0,16 persen dan indeks saham Pefindo25 mendaki 0,24 persen.
Sebanyak 64 saham tertekan. 103 saham menguat sehingga membatasi pelemahan IHSG dan 120 saham diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.106,98 dan terendah 6.095,34. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 16.629 kali dengan volume perdagangan 183,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 242 miliar. Investor asing jual saham Rp 36,90 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.610.
Sebagian besar sektor saham koreksi kecuali sektor saham tambang naik 0,56 persen, sektor saham aneka industri mendaki 0,36 persen dan sektor saham keuangan menguat 0,06 persen. Sektor saham industri dasar melemah 0,35 persen, sektor saham infrastruktur susut 0,30 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,28 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham SOTS naik 25 persen ke posisi Rp 350 per saham, saham MERK menanjak 19,69 persen ke posisi Rp 7.750 per saham, dan saham PTSN melonjak 15,53 persen ke posisi Rp 930 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham NUSA susut 14,56 persen ke posisi Rp 132 per saham, saham TALF tergelincir 11,32 persen ke posisi Rp 282 per saham, dan saham SURE merosot 7,66 persen ke posisi Rp 2.530 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,23 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,38 persen, dan indeks saham Singapura turun 0,30 persen.
Sedangkan indeks saham lainnya antara lain indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,03 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,13 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,48 persen.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement