Sukses

Sentimen Eksternal Bikin IHSG Terkoreksi ke 6.025

Investor asing jual saham Rp 92 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.490.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada awal perdagangan saham. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.490.

Pada pembukaan perdagangan saham, Selasa (18/12/2018), IHSG turun tipis 65,25 poin atau 1,07 persen ke posisi 6.025,6.

Sebanyak 116 saham merosot sehingga menekan IHSG ke zona merah. Sedangkan 58 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG. Selain itu 102 saham diam di tempat.

Di awal sesi perdagangan, IHSG sempat bergerak di posisi tertinggi 6.059,51 dan terendah 6.015,51. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 21.815 kali dengan volume perdagangan 389,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 332,2 miliar.

Investor asing jual saham Rp 92 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.490.

Seluruh sektor saham pembentuk IHSG tertekan. Sektor saham barang konsumsi menyusut 1,34 persen dan mencatatkan pelemahan terbesar. Sektor saham keuangan tergelincir 1,27 persen dan sektor saham manufaktur turun 0,92 persen.

Saham-saham yang tercatat menguat antara lain saham GLOB menanjak 24,82 persen ke posisi Rp 352 per saham, saham KONI mendaki 22,62 persen ke posisi Rp 520 per saham, dan saham RELI menguat 16,40 persen ke posisi Rp 220 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KBLV merosot 11,43 persen ke posisi Rp 620 per saham, saham ZONE turun 7m21 persen ke posisi Rp 515 per saham, dan saham DIGI tergelincir 6,78 persen ke posisi Rp 2.150 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

IHSG diprediksi akan terkoreksi pada perdagangan saham Selasa (18/12/2018). IHSG berpeluang melanjutkan pelemahan dengan diperdagangkan pada level 6.070-6.140.

Tim riset Valbury Sekuritas Suryo Narpati menjelaskan, IHSG bakal terkoreksi akibat sentimen eksternal. Itu antara lain prediksi pertumbuhan global yang melambat pada tahun depat akibat perang dagang yang tak berkesudahan.

"Tak hanya itu, pengunduran diri Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Ryan Zinke menambah daftar panjang Presiden Donald Trump dalam kehilangan pejabat senior di kabinetnya. Ketidakharmonisan dalam kabinet ini menjadi pandangan kurang baik dimata investor global," ujarnya. 

Adapun Suryo memprediksi IHSG melemah di rentang support dan resistance di level 6.158-6.183.

Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi memperkirakan IHSG berpotensi terkonsolidasi di rentang 6.070-6.140. Menurutnya, isu perang dagang masih menjadi kekhawatiran dunia terutama bagi investor global.

"Perang perdagangan antara AS-China yang tidak kunjung mendapati kesepakatan menjadi kekhawatiran investor menjelang akhir tahun ini," papar dia.

Menambahkan, Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan menyatakan, secara teknikal, IHSG memang berpeluang melanjutkan pelemahan. Adapun IHSG mengindikasikan potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan di level 6.032-6.202.