Sukses

Investor Asing Lepas Saham, IHSG Ditutup Naik ke 6.163,59

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat setelah mengelami tekanan pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menguat setelah mengelami tekanan pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (21/12/2018), IHSG naik 15,72 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.163,59. Indeks saham LQ45 juga naik 0,42 persen ke posisi 989,17. Seluruh indeks saham acuan menguat kecuali Pefindo25 yang turun tipis 0,04 persen.

Sebanyak 192 saham menguat sehingga mendorong IHSG. Selain itu 194 saham melemah dan 126 saham diam di tempat. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.165,28 dan terendah 6.110,61.

Total frekuensi perdagangan saham 355.528 kali dengan volume perdagangan 16 miliar. Transaksi saham Rp 10 triliun. Investor asing jual saham Rp 745 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) bergerak di kisaran Rp 14.598.

Sebagian besar sektor saham sama-sama melemah dan menguat. Sektor saham barang konsumsi naik 1,48 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur naik 0,66 persen dan sektor saham perdagangan melonjak 0,54 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham TIRA melonjak 25 persen ke posisi Rp 300 per saham, saham PTSN menanjak 24,9 persen ke posisi Rp 1.630 per saham, dan saham GLOB menguat 24,55 persen ke posisi Rp 685 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPAS merosot 25 persen ke posisi Rp 525 per saham, saham ARTO susut 23,08 persen ke posisi Rp 180 per saham, saham NOBU merosot 21,90 persen ke posisi Rp 820 per saham.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi

Penutupan pada Jumat ini sesuai dengan prediksi para analis. Sebelumnya, IHSG diperkirakan akan melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Jumat (21/12/2018). Laju IHSG berpeluang naik dengan kisaran support dan resistance di level 6.002-6.355.

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada berpendapat, kenaikan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 basis point (bpt) itu memang sudahdiprediksi pasar (price in).

Kenaikan suku bunga acuan bank sentral itu tentu berimbas negatif terhadap pasar Asia, tak terkecuali pasar saham Indonesia.

"Namun berkat adanya aksi beli membuat IHSG mampu bertahan tidak melemah lebih dalam. Diharapkan laju IHSG masih dapat didukung aksi beli serta sentimen berita positif lainnya," ucapnya di Jakarta pada hari ini.

Oleh karena itu, Reza optimistis IHSG berpotensi menguat dengan diperdagangkan pada level 6.128-6.146.

Sementara itu, kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk tetap pruden menahan suku bunga acuannya di level 6 persen menjadi katalis positif bagi laju IHSG pada hari ini. Keputusan BI menjadi stimulus IHSG tak tersungkur lebih dalam.