Liputan6.com, New York - Amazon mencapai puncak kejayaannya sebagai perusahaan yang paling bernilai di dunia melampaui Microsoft, dengan nilai pasar USD 796,8 miliar atau setara Rp 11,187 triliun (Kurs 1 USD = Rp 14.040), sedangkan nilai pasar Microsoft USD 783,4 miliar atau setara Rp 10.99 triliun.
Dikutip dari CNBC, grafik kapitalisasi pasar Amazon naik mencapai USD 1 triliun atau setara dengan Rp 14.040 triliun pada September 2018. Meskipun harga saham sempat turun pada 2003, namun di awal tahun ini Amazon berada di posisi puncak yang ditandai dengan kenaikan saham Amazon hingga 8,5 persen pada Senin, 7 Januari 2019.
Advertisement
Baca Juga
Lalu apa saja yang membuat harga saham Amazon meroket. Berikut adalah 5 hal yang menarik para investor:
1. Layanan penyimpanan data (Cloud)
Meskipun cloud Microsoft tumbuh lebih cepat, tapi berdasarkan Synergy Research Group, Amazon Web Services (AWS) tetap menjadi yang terbesar karena mereka mengendalikan 40 persen pasar cloud publik.
Perusahaan ini juga memiliki lebih dari 140 layanan untuk pengembang, dan bisnis yang terus berkembang secara geografis. Amazon berencana meluaskan cloud-nya hingga Bahrain, Hong Kong, Italia dan Afrika Selatan, serta berlomba-lomba untuk memenangkan kontrak dengan pemerintah Amerika Serikat sebesar USD 10 miliar atau setara dengan Rp 140,4 triliun.
Selain itu, AWS juga lebih banyak memiliki pelanggan korporasi besar, AWS mengunci mereka dalam kontrak jangka panjang.
2. Dominasi e-Commerce
Meski Amazon telah berkembang menjadi banyak bisnis yang berbeda selama bertahun-tahun, namun mereka tetaplah perusahaan e-Commerce.
Pada tahun lalu, mereka menyumbang setengah dari semua penjualan e-Commerce di Amerika Serikat dan sekitar 90 persen dari pendapatan Amazon berasal dari penjualan ritel ini.
3. Bisnis lain seperti kesehatan, Alexa dan iklan
Amazon memiliki segmen bisnis lain untuk mendapatkan pendapatan tambahan, salah satunya adalah iklan. Segmen ini telah tumbuh 122 persen pada kuartal III 2018 dan melampaui target sebesar USD 2,5 miliar atau setara dengan Rp 35,17 triliun.
Selain iklan, segmen kesehatan dan perbankan menjadi fokus besar bagi Amazon. Selain itu semua, Alexa juga menjadi faktor pendapatan tambahan bagi Amazon. Baru-baru ini Alexa dikabarkan telah terintegrasi dengan Microsoft Cortana.
4. Tim kepemimpinan yang solid
Salah satu perbedaan Amazon dengan perusahaan publik lainnya adalah tim kepemimpinannya yang sangat ketat. CEO Amazaon, Jeff Bezos telah mengumpulkan sekelompok eksekutif yang sangat setia.
Kelompok Eksekutif tersebut berisi kurang dari 20 eksekutif, mereka dikenal karena stabilitasnya mempertahankan perusahaan.
5. Tidak ada Masalah berarti
Selain keempat hal di atas, menurut Anthony Chukumba dari LooP Capital, Amazon tidak memiliki masalah perusahaan yang berarti seperti banyak perusahaan lainnya. Hal ini lah yang semakin membuat mereka menjadi perusahaan publik terbesar.
Â
Advertisement