Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan akan mengkaji rencana untuk mengubah satuan lot per lembar saham. Pada saat ini, 1 lot berisi 100 lembar saham.
Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fauzi mengatakan, dengan satuan lot yang ada, transaksi saham bagi investor sudah terbilang mudah. Oleh sebab itu, ia mengaku pihaknya kini masih mengkaji kemungkinan untuk mengurangi satuan lot menjadi lebih kecil lagi.
"Jadi kalau dibilang kesulitankah investor kita dengan lot size harga saham saat ini? Ya rasanya tidak ya. Karena dari sekitar 620 saham, kita lihat 570 yang bisa diakses dengan modal awal hanya Rp 500 ribu. Artinya 100 lot dengan harga saham di bawah Rp 5.000 banyak," ujar dia di Gedung BEI, Selasa (8/1/2019).Â
Advertisement
Baca Juga
Dia menambahkan, salah satu pertimbangan BEI untuk mengecilkan satuan lot saham disebabkan biaya operasional (operational cost). Itu karena berdampak langsung pada frekuensi transaksi saham harian di pasar modal.
"Jangan lupa tingkat biaya. Operasional cost harus dipertimbangan juga. Semakin kecil satuan lot, makin menambah frekuensi transaksi, jadi semakin meningkatkan kegiatan operasional di back office misal Anggota Bursa (AB) atau bank kustodian untuk melakukan pemyelesaian transaksi," ujar dia.
Ia pun menekankan, BEI masih akan mengkaji terutama mempertimbangkan satuan lot saham yang ideal untuk mempermudah kegiatan transaksi saham bagi investor ke depannya.
"Namun kita tetap mengkaji mencari bentuk ideal seperti apa," ujar dia.
Â
BEI Kaji Turunkan Jumlah Satuan Lot Saham
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana untuk mengecilkan jumlah satuan saham dalam satu lot, menjadi hanya 20-50 lembar saham. Itu diupayakan untuk mempermudah jalannya transaksi investor serta menaikkan likuiditas pasar saham.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widito Widodo mengatakan, saat ini satu lot saham telah dikerucutkan lima kali lipat hingga berisikan 100 lembar saham. Untuk dapat dikurangi lagi, pihaknya harus menelaah lebih jauh lagi.
"Sekarang satu lot itu isinya 100 saham, sementara dulu 500 saham. Nanti mau kita buat bisa 20-50 saham. Akan kita kaji dulu," Â seperti ditulis Sabtu 30 Juni 2018.
Dia melanjutkan, hal tersebut baru akan terlaksana pada 2018 bila BEI telah selesai merealisasikan sistem penyelesaian transaksi jual dan beli saham di pasar modal, dari tiga hari (T+3) menjadi hanya dua hari (T+2).
"Tahun ini kita fokus penyelesaian transaksi dari T+3 ke T+2. Kalau itu sudah beres, mungkin tahun depan (penerapan satu lot 20-50 lembar saham)," ujar dia.
Laksono menyebutkan, penurunan satuan lot saham nantinya dapat berdampak terhadap penambahan jumlah pelaku pasar ritel, terutama bagi pihak yang secara modal tidak besar.
"Ini adalah langkah untuk membuat harga saham jadi lebih terjangkau. Itu nantinya bisa ngebuat pelaku modal kecil bisa ikut bermain saham," pungkas dia.
 Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement