Sukses

Pelita Samudera Shiping Anggarkan Belanja Modal Rp 705 Miliar

Di tahun 2018, realisasi capex Pelita Samudera Shiping mencapai USD 19,8 juta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) antara USD 40 juta hingga USD 50 juta atau sekitar Rp 564 miliar - Rp 705 miliar (kurs Rp 14.100 per dolar AS) di tahun ini.

Corporate Secretary Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes mengatakan, dana tersebut antara lain akan digunakan untuk membeli kapal tunda dan tongkang serta kapal induk. "Tergantung perkembangan dan kondisi pasar," ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa (8/1/2018).

Imelda mengemukakan, tahun 2018 lalu realisasi capex perseroan mencapai USD 19,8 juta. Itu antara lain dipakai untuk membeli 1 unit Kapal Induk kelas Handysize dan 1 unit Kapal Tunda.

"PSSI telah melakukan serah terima kedua unit tersebut di penghujung tahun 2018. Dengan demikian, perseroan mengakhiri tahun 2018 dengan total armada sebanyak 80 unit, yang terdiri dari 38 unit Kapal Tunda, 37 unit Tongkang, 3 unit Fasilitas Muatan Apung dan 2 unit Kapal Induk (MV) kelas Handysize dibandingkan dengan 77 unit di tahun 2017," imbuh dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Garap Pasar Logistik

Penambahan armada ini, kata dia, menunjukkan komitmen berkelanjutan perseroan untuk melayani basis pelanggan yang lebih besar. Selain itu, PSSI ingin menggarap potensi pasar logistik yang baru di Indonesia, seiring usaha Pemerintah yang sedang menggenjot infrastruktur berbasis maritim.

"Seluruh investasi di tahun 2018 dibiayai internal. Perseroan berinvestasi sekitar USD 9,7 juta untuk 1 unit MV Handysize (32.000 dwt) termasuk perlengkapan tambahan dan bendera serta menamakan MV baru ini “Dewi Ambarwati," pungkasnya.

Penambahan 1 unit Kapal Tunda (2x1.200 hp) yang diberi nama “JKW Mahakam VII” untuk menambah kekurangan kapal selama ini seiring dengan tingginya permintaan pengangkutan batubara. Adapun PSSI masih belum menggunakan pembiayaan eksternal untuk investasi armadanya di tahun 2018.