Liputan6.com, Jakarta - PT Nusantara Properti International Tbk resmi mencatatkan saham perdana atau Innitial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ini. Emiten dengan kode saham NATO tersebut menjadi perusahaan ke-5 yang melantai pada 2019 atau perusahaan ke-624 di BEI.
Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan yang bergerak di bidang pengembang dan pengelola properti ini menunjuk PT Jasa Utama Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama Nusantara Properti International Gede Putu Atnawa mengatakan, perusahaan akan menggunakan dana IPO sekitar 80 persen untuk melakukan peningkatan penyertaan modal anak usaha, yakni PT Nusantara Mandala Prima (NMP).
Advertisement
Baca Juga
"Lalu sekitar 20 persen sisa akan digunakan untuk melakukan peningkatan penyertaan modal pada entitas anak, yaitu PT Nusantara Jaya Realti (NJR)," ungkap dia dalam sesi pembukaan perdagangan di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
NATO melepas 2 miliar saham atau setara dengan 25 persen ke publik dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Adapun harga yang ditetapkan yakni sebesar Rp 103 per saham, dengan proyeksi perolehan dana segar Rp 206 miliar.
Pada masa pembukaan perdagangan, saham Nusantara Properti Internasional segera menghijau dan melonjak naik 72 poin atau 69,9 persen ke level Rp 175. Saham ditransaksikan sebanyak 5 kali dengan volume sebanyak 53 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 910 ribu.
Dalam kesempatan yang sama, perseroan juga turut menawarkan Waran Seri I sebanyak 2 miliar unit dengan harga pelaksanaan Rp 108 per saham. Lewat penawaran tersebut, NATO bakal memperoleh tambahan modal sebesar Rp 216 miliar.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Citra Putra Realty
Pada kesempatan yang sama PT Citra Putra Realty Tbk juga resmi menjadi perusahaan ke-4  yang mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2019 ini. Perusahaan melantai pada Jumat ini dengan kode saham CLAY.
Direktur Utama Citra Putra Realty Yudha Bhakti mengatakan, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO merupakan bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan mendorong tata kelola perusahaan ke arah yang lebih baik.
"Kinerja perusahaan sampai Juli 2018 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif. Kami optimistis dengan prospek bisnis perhotelan yang dijalankan perseroan saat ini," ujar dia di BEI, Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Pada sesi pembukaan perdagangan, saham CLAY melonjak 126 poin atau 70 persen ke level Rp 306 per saham dari harga IPO Rp 180 per saham. Saham perseroan ditransaksikan sebanyak 7 kali dengan volume sebanyak 24 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp 734.400.
Dalam aksi korporasi ini, perseroan yang bergerak di bidang properti tersebut menunjuk Lotus Andalan Sekuritas dan OSO Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
CLAY sendiri merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang akomodasi dan jasa perhotelan, yang kemudian melepas 520 juta saham baru atau setara 20,23 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Lewat penawaran awal sebesar Rp 180, CLAY memproyeksikan bisa mendapatkan dana segar hingga sebesar Rp 93,6 miliar.
Rencananya, dana hasil IPO sebanyak 94 persen bakal digunakan untuk melakukan pembelian landbank tanah dan sisanya untuk modal kerja. Adapun pembelian landbank dilakukan perseroan di daerah Pontianak.
Advertisement