Sukses

IHSG Dibuka Melemah, Sektor Keuangan Alami Penurunan Terbesar

Sektor saham keuangan turun 0,91 persen, dan bukukan pelemahan terbesar.

Liputan6.com, Jakarta Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju di zona merah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.185.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (23/1/2019), IHSG melemah 15,65 poin atau 0,24 persen ke posisi 6.452,90. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih melemah 15,63 poin atau 0,24 persen ke level 6.452,93.

Indeks saham LQ45 turun 0,46 persen ke posisi 1.025,97. Sebagian besar indeks saham acuan memerah. Hanya ada dua yang mampu bergerak ppositif yaitu DBX dan Pefindo25.

Sebanyak 124 saham menguat tetapi tak mampu mengangkat IHSG ke zona hijau. Kemudian 85 saham melemah dan 113 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.463,35 dan terendah 6.450,43.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 22.991 kali dengan volume perdagangan 500 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 463,2 miliar. Investor asing jual saham Rp 14 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.185.

Sektor saham yang menghijau dan memerah sama-sama besar. Sektor saham keuangan turun 0,91 persen, dan bukukan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham pertambangan melemah 0,50 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 0,40 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CLAY melonjak 25 persen ke posisi 595 per saham, saham INPP meroket 24,42 persen ke posisi 1.070 per saham, dan saham CANI bertambah 19,05 persen ke 250 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan dan mendorong IHSG ke zona merah antara lain saham DART turun 14,63 persen ke posisi 280 per saham, saham BPTR susut 9,64 persen ke posisi 75 per saham, dan saham PICO melemah 6,43 persen ke posisi 262 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Prediksi Analis

Analis memperkirakan IHSG akan tertekan pada perdagangan saham hari ini. Sentimen eksternal datang dari revisi pertumbuhan ekonomi global yang dipangkas turun oleh dana moneter internasional (IMF) menjadi 3,5 persen pada tahun ini.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menilai, pemangkasan ekonomi global oleh IMF disinyalir berpotensi mendorong investor untuk melakukan aksi ambil (profit taking). Sebab itu, IHSG diproyeksikan melemah pada perdagangan saham hari ini.

"Jadi IHSG akan bergerak cenderung kembali menekan dengan diawarnai aksi profit takingdengan range pergerakan 6.420-6.500," ungkapnya di Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Lebih lanjut ia menjelaskan, pemangkasan ekonomo global tersebut turut membawa sentimen ketidakpastian dimana perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China juga belum menunjukan titik terang sampai dengan hari ini.

Adapun penguatan mata uang rupiah terhadap dolar AS hari ini disinyalir membawa angin segar IHSG untuk tidak tertekan terlalu dalam.

"Untuk sentimen selanjutnya yang akan menjadi fokus investor diantaranya adalah hasil pertemuan Bank of Japan pada kebijakan moneter dan Perubahan stok minyak mingguan di AS," imbuhnya.