Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada awal perdagangan saham, Senin (28/1/2019).
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin pekan ini, IHSG naik tipis 6,05 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.488,90. Kemudian IHSG masih naik terbatas 8,09 poin atau 0,12 persen ke 6.496. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,11 persen ke posisi 1.024,69. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Sebanyak 174 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 80 saham melemah dan 155 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.501 dan terendah 6.483.
Advertisement
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 51.584 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 847 miliar. Investor asing lepas saham Rp 28,69 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.025.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham tambang naik 0,74 persen. Sektor saham industri dasar menguat 0,59 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,50 persen.
Sektor saham aneka industri turun 0,68 persen. Sektor saham infrastruktur terpangkas 0,17 persen dan sektor saham keuangan turun 0,05 persen.
Saham-saham yang menguat antara lain saham YPAS naik 18,94 persen ke posisi Rp 785 per saham, saham ETWA melonjak 17,07 persen ke posisi Rp 87 per saham, dan saham NATA mendaki 7,98 persen ke posisi Rp 460 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham IPCM merosot 8,89 persen ke posisi Rp 410 per saham, saham KLBV turun 7,69 persen ke posisi Rp 480 per saham, dan saham TINS merosot 6,39 persen ke posisi Rp 1.240 per saham.
Bursa saham Asia pun sebagian besar menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,48 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,10 persen, indeks saham Shanghai menanjak 0,89 persen.
Selain itu, indeks saham Singapura menguat 0,41 persen dan indeks saham Taiwan mendaki 0,42 persen.
Â
Prediksi Analis
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat pada perdagangan saham hari ini. Performa IHSG masih akan melaju kinclong meski dipengaruhi oleh sentimen global pada pekan ini.
Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, IHSG berpotensi positif kendati tengah dihadapi sentimen global seperti penutupan pemerintahan Amerika Serikat atau government shutdown. Menurutnya, IHSG akan diperdagangkan pada level 6.460-6.510.
"Selain itu, investor optimistis tentang kemajuan dalam pembicaraan perdagangan menjelang diskusi pekan ini di Washington dalam rangka negosiasi dagang termasuk mulai menilai dampak ekonomi dari penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah AS," ujarnya di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Adapun pada pekan terakhir di bulan ini, kata dia, investor cenderung masih mengamati (wait and see) terkait perkembangan pasar saham dan situasi perekonomian global yang akan terjadi.
"Sentimen selanjutnya investor lebih kepada wait and see di sisa minggu terakhir di bulan Januari. Komoditas energi masih menjadi unggulan hari ini," imbuhnya.
Melanjutkan, Fund Manager Valbury Sekuritas Suryo Narpati mengungkapkan kinerja IHSG masih akan bergerak menghijau dengan support dan resistance diperkirakan akan berlabuh di level 6.449-6.481.
Sementara itu, dari sisi teknikal, Head of Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG akan melanjutkan penguatan (bullish) pada kisaran 6.455-6.511.
Untuk saham-saham yang dipandang cuan hari ini, Lanjar merekomendasikan saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Sedangkan Suryo menyarankan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).
Kemudian Nafan Aji menganjurkan saham PT Elnusa Tbk (ELSA), PT United Tractors Tbk (UNTR), dan juga PT Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Â
Â
 Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement