Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada perdagangan saham di awal pekan. Performa indeks diprediksi analis akan terkoreksi untuk hari ini.
Secara teknikal, indeks diasosiakan melemah melihat pola bearish spinning candle yang mengindikasikan IHSG akan bergerak negatif pada perdagangan saham Senin. Indeks pun berpeluang menuju ke area support.
Baca Juga
Advertisement
Dari sisi eksternal, aksi ambil untung yang terjadi di pasar global terutama di bursa saham Amerika Serikat (AS) diperkirakan berdampak besar di pasar Asia. Hal ini akan menjadi sentimen mixed yang cenderung negatif bagi indeks.
"Oleh sebab itu IHSG kemungkinan melemah dengan diperdagangkan pada level 6.480-6.610," jelas Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati di Jakarta, Senin (4/2/2019).
Adapun pada pekan ini, investor asing akan wait and see (mengamati) perkembangan kemajuan negosiasi terkait perang dagang antara AS-China.
"Investor akan fokus pada babak baru pembicaraan kesepakatan perdagangan AS-China. China berencana untuk membeli lebih banyak barang pertanian dan energy Amerika," ungkap Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi.
Lanjar memprediksi IHSG akan berlabuh di teritori negatif di kisaran 6.460-6.555 pada hari ini.
Untuk saham yang dianjurkan hari ini, Suryo menyarankan saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Kemudian Lanjar merekomendasikan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta PT United Tractors Tbk (UNTR).
IHSG Kemarin
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau meski sempat melemah pada perdagangan saham Jumat (1/2/2019).
Berdasarkan data RTI, IHSG naik tipis 5,66 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.538,63. Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG sempat melesat ke posisi 6.552,05. Indeks saham LQ45 naik 0,26 persen ke posisi 1.041,67. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Menjelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.581,73 dan terendah 6.516,43.
Sebanyak 196 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 189 saham melemah dan 147 saham diam di tempat.
Baca Juga
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 419.883 kali dengan volume perdagangan 12,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 821,13 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.940.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Sektor saham infrastruktur melemah 1,03 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor tambang melemah 0,66 persen. Sektor saham barang konsumsi merosot 0,48 persen.
Sementara itu, sektor saham perdagangan naik 0,94 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham keuangan menanjak 0,72 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,27 persen.
Saham-saham yang membukukan penguatan terbesar antara lain saham CANI melonjak 24,87 persen ke posisi 236 per saham, saham KONI menanjak 24,63 persen ke posisi 334 per saham, dan saham JIHD melambung 17,65 persen ke posisi 600 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MABA merosot 20,29 persen ke posisi 110 per saham, saham MAYA tergelincir 15,94 persen ke posisi 5.800 per saham, dan saham JKON terpangkas 15 persen ke posisi 340 per saham.
Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,04 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi susut 0,06 persen dan indeks saham Singapura turun 0,13 persen.
Selain itu, indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,07 persen, indeks saham Shanghai mendaki 0,70 persen dan indeks saham Shanghai menanjak 1,3 persen.
Advertisement