Sukses

Sektor Pertambangan Dorong IHSG Menguat ke 6.537,76

Sebanyak 206 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Kamis ini. Di awal perdagangan IHSG sempat tertekan dan berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (21/2/2019), IHSG menguat 24,98 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.537,76. Indeks saham LQ45 menguat 0,50 persen ke posisi 1.024,43. Seluruh indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 206 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu 200 saham melemah dan 140 saham diam di tempat.

Pada akhir perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.539,06 dan terendah 6.498,99. Total frekuensi perdagangan saham 473.902 kali dengan volume perdagangan 14,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,4 triliun.

Investor asing beli saham Rp 447 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) di kisaran Rp 14.063.

Sebagian besar sektor saham pembentu IHSG menguat. Hanya ada 2 sektor yang melemah yaitu aneka industri dan barang konsumsi. Sektor saham pertambangan naik 1,50 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar menanjak 1,08 persen dan sektor saham perkebunan mendaki 0,97 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi

Realisasi perdaganga saham hari ini sesuai dengan rpediksi analis. Sebelumnya, Analis PT Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menjelaskan, optimisme pembicaraan dagang Amerika Serikat (AS)-China menjadi katalis yang menopang pergerakan indeks pada hari ini. Kendati begitu, ia masih memproyeksikan penguatan IHSG cukup cenderung terbatas hari ini. 

"Dari dalam negeri, investor akan cenderung mencermati rilis laporan keuangan 2018 untuk beberapa emiten. Secara teknikal candlestick IHSG membentuk doji menunjukkan rentang pergerakan masih akan cukup terbatas dengan diperdagangkan pada level 6.479-6.548," ujarnya di Jakarta, Rabu (20/2/2019).

Dia menambahkan, untuk ke depannya, Pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi sentimen global terkait kelanjutan negosiasi antara China dan AS.