Liputan6.com, Jakarta - Transaksi harian saham capai Rp 9,4 triliun pada perdagangan Selasa (5/3/2019). Transaksi itu didorong adanya transaksi saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) di pasar negosiasi yang capai Rp 1,5 triliun.
Mengutip data RTI, saham MASA naik tiga persen ke posisi 825 per saham di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak empat kali. Nilai transaksi sahamnya Rp 1,5 triliun. Volume perdagangan saham tercatat 1,8 miliar saham.
Kemungkinan transaksi saham MASA di pasar nego itu difasilitasi oleh PT Net Sekuritas sekitar Rp 1,5 triliun dan PT Trimegah Sekuritas sekitar Rp 1,4 triliun.
Advertisement
Baca Juga
Di pasar regular, saham MASA ditransaksikan naik 0,63 persen ke posisi Rp 795 per saham. Harga saham MASA sempat berada di level tertinggi 800 dan terendah 770 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 731 kali dengan nilai transaksi Rp 1,5 triliun. Volume perdagangan saham 1,81 miliar saham.
Saham Multistrada Arah Saranamenguat itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah 0,73 persen ke posisi 6.441,28. Total nilai transaksi harian saham Rp 9,4 triliun.
Â
Michelin Akuisisi Saham Multistrada
Sebelumnya, Perusahaan Prancis, Compagnie Generale Des Etablissements Michelin (Michelin) akan mengakuisisi atau mengambilalih 80 persen saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) senilai USD 439 juta atau Rp 6,22 triliun.
80 persen saham itu setara 7.346.357.556 saham perseroan termasuk saham-saham yang dimiliki pengendali perseroan Pieter Tanuri.
Berdasarkan data RTI, per 31 Desember 2018, pemegang saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk antara lain Pieter Tanuri sebesar 20,60 persen, PT Central Sole Agency sebesar 16,67 persen, Lunar Crescent International Inc sebesar 14,91 persen dan publik kurang dari lima persen sebesar 47,83 persen.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Rabu 23 Januari 2019, nilai perusahaan tersebut sebesar USD 700 juta atau sekitar Rp 9,93 triliun (asumsi kurs Rp 14.187 per dolar Amerika Serikat).
Untuk penyesuaian penyelesaian tertentu dalam perjanjian jual beli saham, Michelin akan membayar kepada para penjual senilai USD 439 juta atau sekitar Rp 6,22 triliun.Penandatangan perjanjian jual beli saham itu dilakukan pada 22 Januari 2019.
Lewat transaksi ini, Michelin akan memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia yang sangat menjanjikan tetapi didominasi produk lokal dengan mengambil alih pabrik lokal yang sangat kompetitif. Hal itu dengan fasilitas berkualitas baik serta kapasitas produksi yang tersedia dengan segera.
PT Multistrada Arah Sarana mencatatkan kapasitas produksi lebih dari 180 KT berupa 11 juta ban mobil penumpang, 9 juta ban kendaraan roda dua dan 250 ribu ban truk. Perseroan menghasilkan penjualan bersih sebesar USD 281 juta pada 2017.
Melalui transaksi tersebut, Michelin juga akan mengambilalih 20 persen saham di perusahaan ritel PT Penta Artha Impressi (Penta) dalam kemitraan dengan Indomobil dan investor swasta yang akan meningkatkan pemasaran dan penjualan merek grup Michelin.
Ini memungkinkan Michelin untuk mendapatkan akses signifikan ke pasar utama dan berada dalam posisi tepat untuk mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan dan perluasan pasar di masa depan.
"Pengambilalihan Multistrada merupakan suatu peluang yang bagus bagi Michelin untuk memperluas operasinya di Indonesia. Negara dengan populasi terpadat di Asia Tenggara dan dengan segera mendapatkan kapasitas produksi yang kompetitif dan berkualitas baik tanpa harus membangun fasilitas manufaktur baru," tutur Chief Executive Officer Grup Michelin, Jean-Dominique Senard, seperti dikutip dari keterangan tertulis.
Sementara itu, Presiden Direktur Multisrada Arah Sarana Pieter Tanuri menuturkan, pihaknya mengapresiasi apa yang diraih bersama Multistrada.
Perseroan percaya Michelin merupakan mitra ideal untuk membawa Multistrada maju ke era pertumbuhan dan kesuksesan yang baru untuk kepentingan seluruh pemangku kepentingan dan para karyawan.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement