Sukses

Skandal Burning Sun Bikin Saham Agensi Selebritas Korsel Tertekan

Awal 2019, industri hiburan Korea Selatan mendapatkan sorotan imbas skandal pelecehan seksual dan kekerasan yang libatkan Seungri.

Liputan6.com, Jakarta - Industri hiburan Korea Selatan (Korsel) telah menuai perhatian di panggung global dengan "Gangnam Style" yang dipopulerkan rapper Korea Selatan Psy.

Memasuki awal 2019, industri hiburan Korea Selatan mendapatkan sorotan global imbas skandal pelecehan seksual dan kekerasan yang melibatkan selebritas Korea Selatan termasuk Seungri Big Bang dan Jung Joon-young. Demikian mengutip Bloomberg, Selasa (19/3/2019).

Pihak Kepolisian Korea Selatan mengumumkan akan mengeluarkan surat perintah penangkapan penyanyi dan penulis lagi Jung Joon-young. Ia dituduh atas kasus asusila yang diam-diam merekam dan menyebarkan video pelecehan seksual, seperti melansir dari SMCP, Selasa pekan ini. 

Mengutip Koreaboo, Jung Joon Young akan ditangkap karena diketahui melanggar UU tentang kasus khusus kejahatan dan kekerasan seksual. Sedangkan Seungri telah melanggar UU tentang hukuman pengaturan seks komersial.

Tak hanya Jung dan Seungri yang terlibat, tapi juga dikabarkan Lee-Jong hyun dari band CNBlue, Choi Jong-hoon dari FT Island an Yong Jun-hyung juga terlibat atas kasus tersebut. Para selebritas tersebut dikabarkan merupakan peserta dalam sebuah grup obrolan yang ada video-video asusila yang dibagikan oleh Jung.

Tak hanya itu, kasus ini juga melibatkan polisi Seoul yang dituduh menerima suap dari Seungri. Hal itu sedang diselidiki untuk kasus pelecehan seksual, perdagangan dan membius pelanggan wanita di bekas klub malam Seungri, Burning Sun.

Sebelumnya dikabarkan Seungri memiliki 20 persen saham di klub Burning Sun, sedangkan CEO Burning Sun Lee Moon Ho memiliki 10 persen saham dari Burning Sun. Kemudian sebanyak 50 persen dimiliki oleh Cheonwon Industry.

Skandal pelecehan seksual ini bermula ketika seorang pria disebut sebagai Tuan Kim, menyaksikan seorang wanita tengah dilecehkan. Kim lantas mencoba meminta tolong petugas keamanan di Burning Sun. Namun, ia dipukuli. Usai kejadian itu, Kim melapor ke polisi. Akan tetapi di sini, ia kembali dianiaya.

Mengutip berita Liputan6.com, Tuan Kim juga merilis sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita yang tak berdaya, diseret oleh sesosok pria. Kim, menyebut peristiwa di video ini terjadi 10 hari sebelum insiden yang menimpanya. Ia menambahkan, wanita dalam rekaman ini juga melapor ke polisi, tapi kasus ini diabaikan.

Hal tersebut juga mendorong adanya petisi yang ditujukan untuk Blue House, kantor Presiden Korea Selatan, agar mendesak pengusutan kasus tersebut. Ada 170 ribu orang telah teken petisi tersebut. Tak sedikit pula meminta Seungri untuk ikut memberikan penjelasan soal hal itu.

Berdasarkan Kepolisian Metropolitan Seoul, Klub Burning Sun yang terletak di lingkungan kelas atas Gangnam menghadapi tuduhan suap, kekerasan terhadap pelanggan, sediakan pelacur untuk VIP, pemerkosaan, perdagangan narkoba dan penggunaan narkotika.

CEO Burning Sun Entertainment Sun Lee Sung Hyun dan Lee Moon Ho meminta maaf atas skandal tersebut.

Ada kasus itu juga membuat  Seungri Big Bang resmi putus kontrak eksklusif dari YG Entertainment. Agensi ini juga meminta maaf karena Seungri bisa terjerat kasus yang menimbulkan kontroversi.

Sebagai manajemen yang memayungi Seungri, YG Entertainment pun memberikan pernyataan resminya, seperti dilansir E!, Rabu 13 Maret 2019.

"Halo, ini YG Entertainment. Mulai dari skandal penyerangan klub baru-baru ini, yang melibatkan Seungri, kami ingin meminta maaf atas keprihatinan banyak orang, termasuk para penggemar, karena banyaknya kecurigaan dan kontroversi," ujar perwakilan YG dalam pernyataan.

Sebelumnya Seungri memutuskan mundur dari dunia hiburan pada 11 Maret 2019. Ini seiring berbagai tuduhan yang menimpanya.

 

2 dari 3 halaman

Saham Agensi Artis Korea Selatan Tertekan

Akibat kasus Seungri dan sejumlah selebritas Korea Selatan itu membuat saham agensi top artis Korea Selatan melemah di bursa saham Korea Selatan.

Saham agensi artis Korea Selatan itu termasuk YG Entertainment, SM Entertainment dan JYP Entertainment. YG Entertainment yang mengontrak Seungri paling terpukul sahamnya akibat skandal tersebut.

Pada perdagangan saham Senin 11  Maret 2019, saham YG Entertaiment turun 14,10 persen dari posisi 43.250 KRW (Won Korea Selatan) pada 8 Maret 2019 menjadi 37.150 KRW.

Bila melihat data Bloomberg, saham tiga agensi top artis Korea Selatan tersebut cenderung melemah sejak akhir Desember 2018 hingga 18 Maret 2019.

Saham YG Entertainment tersungkur 23,15 persen dari posisi 47.500 KRW pada 28 Desember 2018 menjadi 36.500 pada 18 Maret 2019.

Saham JYP Entertainment turun 5,6 persen dari posisi 30.200 KRW pada 28 Desember 2018 mennadi 28.550 pada 18 Maret 2019.

Selain itu, saham SM Entertainment tergelincir 24,47 persen menjadi 39.500 KRW pada 18 Maret 2019 dari posisi 52.300 KRW.

 

3 dari 3 halaman

Dampak Skandal Seungri Cs terhadap Industri Hiburan Korea Selatan

Melansir Bloomberg, industri hiburan telah menjadi sangat penting dari bagian pertumbuhan ekonomi Korea Selatan. Industri hiburan termasuk salah satu ekspor paling terkenal bersama dengan ponsel Samsung dan mobil Hyundai.

Atas skandal itu juga membuat pejabat pemerintahan Korea Selatan angkat bicara. Perdana Menteri Korea Selatan Lee Nak-yeon meminta penyelidikan atas laporan adanya tuduhan kejahatan seks, penyalahgunaan narkoba dan kolusi polisi dengan klub Gangnam.

"Penyimpangan dari beberapa selebritas dan orang kaya mengejutkan. Polisi harus turun tangan untuk membawa keadilan," kata dia.

Grup Big Bang merupakan salah satu grup yang membuka jalan untuk kebangkitan K-Pop. Grup yang didirikan pada 2006 itu telah merilis sejumlah hits lagu antara lain Fantastic Baby, Lies, dan Love Song.

Grup ini membantu mengubah musik Korea Selatan sehingga menjadi merek global dengan daya tarik mereka. Sedangkan Seungri termasuk anggota termuda di Big Bang.

"Ini mengirimkan gelombang kejut tidak hanya melalui selebritas tetapi juga orang kuat dan kaya yang telah memanfaatkan pesona mereka untuk memajukan kepentingan mereka sendiri," ujar Kim Jung-soo, Dosen Kebijakan Budaya di Universitas Hanyang.

Sementara itu,mantan jurnalis dan komentator budaya pop Korea Selatan, Choi Ji-eun mengatakan, masih terlalu dini untuk prediksi dampak skandal tersebut pada industri musik Korea Selatan.

"Ini adalah kasus kriminal pria dewasa, memperlakukan perempuan sebagai “barang” dan objek seksual, tetapi agak dini untuk prediksi masa depan K-pop," tutur Choi Ji-eun.

Choi menuturkan, masalah itu “mengakar” dan menegaskan tidak akan mudah untuk mengubah budaya. Akan tetapi jika mereka yang didakwa bersalah atas kasus tersebut, Choi Ji-eun menilai hal itu akan menekan struktur yang kuat di masyarakat terutama didominasi pria.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: