Liputan6.com, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melemah pada perdagangan saham hari ini. Pergerakan IHSG masih cukup fluktuatif dipengaruhi oleh ketidakpastian dari faktor global.
Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai, IHSG membentuk formasi bullish harami menandakan ada potensi melanjutkan penguatan.
Advertisement
Baca Juga
Namun penguatan ini diperkirakan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek melihat ketidakpastian global saat ini. Adapun dia memperkirakan IHSG akan tertekan hari ini diperdagangkan pada level 6.446-6.485
Berbeda, Fund Manager PT Valbury Capital Management Suryo Narpati memprediksi IHSG akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat pada hari ini.
Menurutnya, IHSG akan berada pada kisaran support 6.377 dan resistance 6.460.
"Diperkirakan tekanan terhadap Global mereda dan dapat mendorong IHSG untuk bergerak mixed, ditopang sentimen musim laporan laba emiten," jelasnya Rabu (27/3/2019).
Adapun saham yang dianjurkannya ialah saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).
Sedangkan Dennies menyarankan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Medco Energi International Tbk (MEDCO), serta PT AKR Corporindo Tbk (AKRA).
IHSG Ditutup Menguat, Rupiah pada Posisi 14.170 per Dolar AS
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada penutupan perdagangan saham sore hari ini. Adapun nilai tukar rupiah pada posisi 14.170 per Dolar AS.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (26/3/2019), IHSG menguat 58,74 poin atau 0,92 persen ke posisi 6.470. Indeks saham LQ45 juga naik 1,35 persen ke posisi 1.017,5. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Baca Juga
Sebanyak 230 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sementara 169 saham melemah dan 138 saham diam di tempat. Pada awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.478,04 dan terendah 6.439,58.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 407.663 kali dengan volume perdagangan saham 13,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6,7 triliun.
Investor asing beli saham Rp 372,19 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.170.
Seluruh sektor saham kompak menghijau. Sektor saham industri dasar menguat 1,81 persen, dan bukukan penguatan terbesar.
Disusul sektor saham konsumsi bertambah 1,20 persen dan sektor saham manufaktur naik 1,34 persen.
Saham-saham yang cetak kenaikan antara lain saham COCO naik 24,62 persen ke posisi Rp 810 per saham, saham BABP naik 17,95 persen ke posisi Rp 46 per saham, dan saham MDKI menanjak 17,07 persen ke posisi Rp 288 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham IDPR merosot 24,69 persen ke posisi Rp 482 per saham, saham GAMA tergelincir 18,57 persen ke posisi Rp 57 per saham, dan saham GIAA terpangkas 13,64 persen ke posisi Rp 462 per saham.
Â
Advertisement