Liputan6.com, Jakarta - Edukasi pasar modal dianggap penting dalam mendongkrak jumlah investor dalam negeri. Pada 2019, sektor ritel Mandiri Sekuritas akan fokus memaksimalkan portal edukasi pasar modal melalui platform MOST Learning.
Direktur Pelaksana PT Mandiri Sekuritas, Lisana Irianiwati menyatakan, agenda bisnis Mandiri Sekuritas utamanya hendak mengenalkan pasar modal supaya banyak yang tertarik berinvestasi.
Upaya edukasi ini diiringi dengan peluncuran The Loft sebagai salah satu co-working space generasi muda untuk belajar lebih dalam mengenai pasar modal.
Advertisement
"Kita sudah punya portal online MOST Learning. Tapi tetap saja rasanya belum sreg kalau belum ketemu. Kemarin dari Irian ramai-ramai cuti buat sampai ke sini. Kalau istilah Jawanya enggak marem kalau belum ketemu, jadi kita buka juga co-working space ini," ujar Lisana di Jakarta, Senin (1/4/2019).
Baca Juga
Saat ini, calon nasabah dan nasabah Mandiri Sekuritas dapat belajar dan menambah wawasan dengan memanfaatkan MOST Learning yang berisi konten-konten pembelajaran investasi, kelas investasi dengan live streaming, serta adanya fitur saling berinteraksi melalui forum investasi. yang dibimbing para trainer dan tim riset Mandiri Sekuritas.
Hingga saat ini, pertumbuhan investor di Indonesia meningkat pesat. Sepanjang 2018 jumlah investor di Indonesia meningkat sebanyak 92 persen menjadi 44.536 investor dari tahun sebelumnya yang hanya 23.207 investor.
Pada 2019, Bursa Efek Indonesia bidik pertumbuhan investor naik hingga 100 persen, didukung dengan adanya simplifikasi pembukaan rekening efek yang diatur OJK dalam Surat Edaran OJK Nomor 6/SEOJK.04/2019 sehingga masyarakat semakin mudah berinvestasi di pasar modal.
Â
Mandiri Sekuritas Siap Kembangkan Produk Syariah
Sebelumnya, Industri pasar modal syariah terus mengalami kemajuan. Setelah dikeluarkannya fatwa syariah nomor 124/DSN-MUI/XI/2018 pada PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), diharapkan akan lebih banyak lagi investasi syariah yang dijalankan.
Tidak mau ketinggalan, Mandiri Sekuritas juga telah menyiapkan agenda khusus yang berkaitan dengan produk syariah guna memperkuat pasar modal berbasis hukum agama Islam ini. Managing Director Mandiri Sekuritas, Heru Handayanto membenarkan hal ini.
"Setelah peluncuran MOST DigiSign ini nanti akan ada agenda khusus tentang produk syariah Mandiri Sekuritas. Tunggu tanggal mainnya, tidak akan lama setelah ini (peluncuran DigiSign)," ungkap Heru setelah acara peluncuran MOST DigiSign di Jakarta, Senin 1 April 2019.
Sebagai informasi, Mandiri Sekuritas telah memiliki konsentrasi di sektor syariah yang telah terdigitalisasi dengan diluncurkannya MOST Syariah pada 2013 lalu. Pembukaan rekeningnya pun kini sudah bisa dilakukan online, sehingga siapapun dapat bertransaksi saham yang terdaftar di Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).
Besarnya populasi muslim di Indonesia digadang menjadi faktor utama larisnya produk saham syariah, yang mana hingga saat ini terdapat lebih dari 50 persen saham berbasis syariah di Bursa Efek Indonesia. Menurut data Bursa Efek Indonesia, sepanjang 2018 jumlah investor di Indonesia meningkat sebanyak 92 persen menjadi 44.536 investor dari tahun sebelumnya yang hanya 23.207 investor, dan 56 persen di antaranya merupakan investor syariah aktif.
Peluang ini terus dikembangkan dengan dikeluarkannya fatwa syariah dan proses penyederhanaan transaksi saham syariah. Ke depannya, Bursa Efek Indonesia mentargetkan penambahan jumlah investor syariah hingga 100 persen.
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Â
Advertisement