Sukses

Saham Mitra Aktif Adiperkasa Capai Rp 4,6 Triliun di Pasar Negosiasi

Transaksi saham mencapai Rp 12 triliun pada perdagangan saham Jumat (12/4/2019). Ini pemicunya.

Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham mencapai Rp 12 triliun pada perdagangan saham Jumat (12/4/2019). Hal itu didorong transaksi saham PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) di pasar negosiasi.

Mengutip data RTI, transaksi saham MAPA mencapai Rp 4,6 triliun di pasar negosiasi. Saham MAPA ditransaksikan di posisi harga Rp 6.100 per saham.

Saham MAPA melemah 11,59 persen di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 15 kali dengan volume perdagangan 10,6 miliar saham. Saham MAPA ditransaksikan di posisi tertinggi 6.500 dan terendah 802 per saham.

Kemungkinan transaksi saham PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk di pasar negosiasi tersebut difasilitasi Indo Premier Sekuritas, UBS Sekuritas Indonesia dan Deutsche Sekuritas Indonesia.

Di pasar regular, saham MAPA susut 0,40 persen ke posisi 6.300 per saham. Saham MAPA ditransaksikan di level tertinggi 6.550 per saham dan terendah 6.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.104 kali dengan nilai transaksi Rp 4,6 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Pemegang Saham Lepas Saham MAPA

Sebelumnya, dalam keterbukaan informasi BEI, perseroan mengumumkan kalau salah satu pemegang saham perseroan yaitu Montage Company Limited (MCL) berencana melepas 648.508.000 saham dari saham yang telah ditempatkan dan disetor dalam perseroan milik pemegang saham penjual kepada masyarakat.

Pelepasan saham itu lewat mekanisme private placement. Dengan ada private placement ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah saham minoritas perseroan sehingga mendorong peningkatan jumlah saham perseroan yang beredar di masyarakat.

Kemudian peningkatan likuiditas saham di pasar akan menyebabkan harga saham mencerminkan nilai intrinsiknya sebagai price discovery yang akan lebih memungkinkan jumlah saham beredar lebih tinggi.

Selain itu, semakin banyak saham yang dapat dimiliki oleh masyarakat dalam struktur pemegang saham, hal ini akan memberikan insentif bagi manajemen untuk terus meningkatkan kualitas dan kinerja perseroan agar dapat memenuhi permintaan dan harapan pemangku kepentingannya.

Sebelumnya kepemilikan saham MCL di MAPA sekitar 423,28 juta saham. Sehubungan rencana private placement, MCL telah menjalankan haknya dengan melaksanakan opsi yang telah diberikan oleh PT Mitra Adiperkasa Tbk berdasarkan option agreement pada 30 Maret 2015 yang dibuat oleh dan antara MAP dan MCL.

Pada 12 April 2019, MCL memiliki 840,98 juta saham atau 29,50 persen saham dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Berdasarkan data RTI, pemegang saham MAPA per 28 Februari 2019 antara lain PT Mitra Adiperkasa Tbk sebesar 83,49 persen, Montage Company Limited sebesar 14,85 persen dan publik sebesar 1,65 persen.

 

3 dari 3 halaman

IHSG Melemah Terbatas pada Penutupan Perdagangan Jumat Pekan Ini

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bervariasi menjelang akhir pekan ini. Aksi jual investor asing menekan laju IHSG meski terbatas.

Pada penutupan perdagangan saham, Jumat (12/4/2019), IHSG melemah tipis 4,3 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.405,86.Indeks saham LQ45 malah naik 0,05 persen ke posisi 1.008,46.

Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 232 saham melemah sehingga menekan IHSG. 136 saham diam di tempat dan 158 saham menguat.

Jelang akhir pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.422,27 dan terendah 6.394,91.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 404.797 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12 triliun.

Investor asing jual saham Rp 608,44 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.093.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham barang konsumsi naik 1,08 persen, sektor saham manufaktur menanjak 0,09 persen dan sektor saham tambang menanjak 0,03 persen.

Sedangkan sektor saham industri dasar melemah 1,38 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 1 persen dan sektor saham pertanian susut 0,35 persen.

Saham-saham cetak top gainers antara lain saham HRME melonjak 69,52 persen ke posisi Rp 178 per saham, saham MTPS menanjak 25 persen ke posisi Rp 750 per saham, dan saham ABBA meroket 17,93 persen ke posisi Rp 171 per saham.

Sementara itu, saham KIOS merosot 24,75 persen ke posisi Rp 1.110 per saham, saham CPRI melemah 23,20 persen ke posisi Rp 149 dan saham JAYA terpangkas 10,83 persen ke posisi Rp 140 per saham.

Bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,24 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,41 persen, indeks saham Jepang Nikkei melonjak 0,73 persen dan indeks saham Thailand mendaki 0,05 persen.

Sementara itu, indeks saham Shanghai merosot 0,04 persen, indeks saham Singapura turun 0,10 persen dan indeks saham Taiwan tergelincir 0,03 persen.