Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melemah didorong penurunan saham perawatan kesehatan membayangi serangkaian pendapatan perusahaan yang positif. Di sisi lain juga dibayangi data ekonomi yang menguat dari AS dan China.
Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun 2,51 poin atau 0,01 persen menjadi 26.450,15. Indeks saham S&P 500 susut 6,6 poin atau 0,23 persen menjadi 2.900,46. Indeks saham Nasdaq tergelincir 4,15 poin atau 0,05 persen menjadi 7.996,08.
Tiga indeks saham acuan AS berakhir di zona negatif. Indeks saham S&P 500 di bawah level rekor tertinggi yang diraih pada September. Penurunan indeks saham acuan di wall street itu juga dipicu tekanan terhadap saham perawatan kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Sektor saham ini alami penurunan terbesar secara persentase dalam empat bulan dengan susut 2,9 persen. Saham UnitedHealth Group Inc, Pfizer Inc, Merck and Co Inc, Abbott Laboratories melemah antara 1,9 persen-4,7 persen. Penurunan itu terbesar di indeks saham S&P 500.
"Perusahaan khawatir tentang perhatian 'medicare for all' semakin meningkat. Cara CEO perusahaan-perusahaan ini melakukan pelanggaran terhadap diskusi di Kongres itu memulai momentumnya sendiri," tutur Chief Investment Officer Bell Invesment Advisors, Jim Bell, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (18/4/2019).
Penurunan sektor saham ini mengurangi sentimen laporan keuangan perusahaan yang mendorong laju indeks saham acuan. Saham Morgan Stanley naik 2,6 persen setelah mengalahkan perkiraan analis karena pemotongan biaya dan pertumbuhan di segmen wealth management.
Saham United Continental Holdings Inc melonjak 4,7 persen setelah laporan pendapatan. Maskapai ini mengalahkan estimasi konsensus dan menahan target laba perusahaan 2019 bahkan ketika 737 Max Boeing Co tetap mendarat. Permintaan jet bisnis yang kuat mendorong saham Textron Inc menguat.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Musim Laporan Keuangan
PepsiCo Inc melaporkan penjualan kuartal I yang lebih baik dari perkiraan pada permintaan Amerika Utara yang kuat. Saham perusahaan makanan kemasan naik 3,8 persen.
Dengan musim pelaporan, analis memperkirakan laba perusahaan masuk S&P 50 pada Januari-Maret turun 1,8 persen year on year (YoY). Berdasarkan data Refinitiv, angka itu menandai penurunan pendapatan pertama sejak 2016.
Dari 54 persen yang masuk indeks saham S&P 500, 79,6 persen mengalahkan konsensus dibandingkan rata-rata 65 persen pada 1994.
Dari 11 sektor saham utama dalam S&P 500, enam sektor saham melemah. Saham Quallcomm Inc melonjak 12,2 persen setelah produsen chip itu menyelesaikan pertarungan hukumnya dengan Apple Inc. Saham Apple naik 1,9 persen.
Kabar tersebut juga mendorong indeks sektor semiconductor Philadelphia SE aik 1,6 persen. Dari data ekonomi, defisit perdagangan AS turun ke level terendah delapan bulan pada Februari karena penurunan impor 20,2 persen.
Data pertumbuhan ekonomi China sekitar 6,4 persen pada kuartal I 2019 Volume perdagangan saham di wall street sekitar 7,07 miliar saham. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata 20 harian sekitar 6,84 miliar saham.
Advertisement