Sukses

Laporan Pertumbuhan Ekonomi AS Bikin S&P 500 dan Nasdaq Cetak Rekor

Sepanjang pekan ini, S&P 500 naik 1,2 persen, sedangkan Dow Jones kehilangan 0,06 persen, dan Nasdaq naik 1,86 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks acuan bursa saham Amerika Serikat (AS) S&P 500 dan Nasdaq Composite cetak rekor tertingi pada penutupan perdagangan Jumat (Sabtu pagi waktu jakarta). Pendorong kenaikan bursa saham ini dalah laporan pertumbuhan ekonomi AS yang tumbuh lebih besar dibandigkan prediksi.

Mengutip CNBC, Sabtu (27/4/2019), S&P 500 naik 0,5 persen menjadi 2.939,88. Angka tersebut merupakan angka penutupan tertinggi sepanjang masa. Untuk Nasdaq Composite mengakhiri hari dengana naik 0,3 persen ke level 8.146,40.

Sedangkan Dow Jones Industrial Average naik 81,25 poin menjadi 26.543,33. Indeks Dow Jones ditutup 1,5 persen di bawah posisi tertinggi sepanjang masa.

Departemen Perdagangan AS mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal I 2019 berada di level 3,2 persen. Angka tersebut melampaui konsensus dari para ekonom yang berada di angka 2,5 persen.

Kepala ekonom MUFG Chris Rupkey mengatakan, dengan adanya angka ini akan memberikan prospek yang cerah bagi bursa saham ke depannya. Sepertinya tidak akan ada yang bisa menghentikan perkembangan ini.

Rupkey melanjutkan, sebelumnya para ekonom sempat cukup pesimistis dengan apa yang dilalui sepanjang kuartal I 2019. Namun ternyata semua itu tak membuat angka pertumbuhan ekonomi melambat seperti yang diperkirakan sebelumnya.

"Kami semua telah menyerah pada kuartal I dengan penutupan pemerintah Federal yang berakhir pada 25 Januari, kondisi cuaca musim dingin yang menghentikan produksi manufaktur, dan kekhawatiran perlambatan pertumbuhan dunia." jelasnya.

"Sejauh ini ketakutan itu tidak berdasar," kata Rupkey.

Sepanjang pekan ini, S&P 500 naik 1,2 persen, sedangkan Dow Jones kehilangan 0,06 persen, dan Nasdaq naik 1,86 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

The Fed

Mengutip Reuters, ke depannya mata investor akan tertuju kepada hasil rapat dewan gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

Pengampu kebijakan moneter tersebut akan memulai rapat pada Selasa waktu setempat. Sebagian besar analis dan ekonom masih berada pada koridor prediksi semula yaitu the Fed lebih memilih untuk menahan suku bunga atau tidak akan menjalankan kebijakan yang agresif.

Namun dengan adanya angka pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari perkiraan awal ini, kemungkinan besar bisa berubah. Selain pertumbuhan ekonomi, memang masih ada indikator lain yang digunakan the Fed untuk menentukan kebijakan moneter seperti angka inflasi, pengangguran dan lainnya.

Selain keputusan the Fed, investor juga masih akan melihat kinerja perusahaan. Selama ini, beberapa perusahaan telah membukukan kinerja yang baik sehingga mendorong indeks saham ke level positif.

 

3 dari 3 halaman

Rincian Saham

Penguatan S&P terbesar pada perdagangan Jumat terdorong dari sektor konsumen, yang naik 0,9 persen.

Dukungan terbesarnya adalah dari Amazon.com Inc, yang naik 2,5 persen setelah laba kuartalan melonjak dua kali lipat dan mengalahkan perkiraan awal

Selain itu, saham Ford Motor Co juga melonjak 10,7 persen dan membukukan kenaikan secara prosentase terbesar di S&P setelah perushaaan pembuat mobil itu membukukan pendapatan kuartalan yang lebih baik dari perkiraan yang terdorong oleh penjualan truk pickup yang kuat di pasar AS.

Indeks teknologi S&P adalah hambatan terbesar pada benchmark, dengan penurunan 0,4 persen.

Intel merosot 8,99 persen setelah memangkas proyeksi pendapatan setahun penuh dan meleset dari estimasi penjualan untuk bisnis pusat data utamanya dalam laporan triwulanan Kamis malam.