Sukses

Lepas Saham Bank Danamon Tahap Tiga, Temasek Raup Dana Rp 31 Triliun

Temasek Holdings melalui anak usaha Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd menuntaskan penjualan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN).

Liputan6.com, Jakarta - Temasek Holdings melalui anak usaha Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd menuntaskan penjualan saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) pada tahap ketiga.

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Sabtu (4/5/2019), Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd menjual 3.242.784.698 saham atau 33,83 persen dari seluruh saham yang ditempatkan di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) yang dilakukan pada 29 April 2019.

Harga saham yang dijual Rp 9.590 per saham. Total dana yang diraup dari penjualan saham Bank Danamon tersebut sekitar Rp 31,09 triliun.

"Penjualan saham sesuai dengan penggabungan antara Bank Danamon dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk," tulis manajemen Asia Financial (Indonesia) Pte Ltd.

Temasek melepas seluruh kepemilikannya di PT Bank Danamon Tbk secara bertahap kepada MUFG Bank. Perusahaan raksasa dari Singapura tersebut melepas 73,8 persen saham Bank Danamon yang sudah digenggam sejak 2003.

Seperti diumumkan pada 26 Desember 2017, pembelian saham Bank Danamon oleh MUFG dilakukan dalam tiga tahap. Pada tahap pertama, MUFG membeli 19,9 persen saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk pada 29 Desember 2017. Pembelian saham Bank Danamon tersebut dengan harga Rp 8.323 per saham. Nilainya sekitar Rp 15,87 triliun.

Kemudia pada tahap kedua, MUFG membeli 20,1 persen saham Bank Danamon dengan harga Rp 8.921 per saham pada Agustus 2018. MUFG kucurkan dana Rp 17,18 triliun.

Pada tahap ketiga, MUFG menuntaskan akuisisi dan melakukan merger antara PT Bank Danamon Indonesia Tbk dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BNP). BNP merupakan anak usaha MUFG melalui Acom Ltd Japan.

MUFG akuisisi 5.174.089.40 atau 54 persen saham Bank Danamon pada 29 April 2019.  Hal itu termasuk pembelian saham Bank Danamon yang dimiliki Temasek sebesar 3,2 miliar saham dengan total nilai Rp 31,09 triliun. Harga akuisisi Rp 9.590 per saham.

Pada saat itu, ada transaksi akuisisi saham BNP sebesar 736.578.439 saham atau 92,1 persen. Harga akuisisi Rp 4.088 per saham sehingga total nilai Rp 3,01 triliun.

MUFG diperkirakan kucurkan dana sekitar Rp 64,14 triliun untuk beli saham Bank Danamon milik Temasek. Sebelumnya Temasek melalui Asia Financial membeli saham Bank Danamon sekitar 67,37 persen dengan nilai USD 321 juta pada 2003.

Selain Temasek melepas saham Bank Danamon, sejumlah direksi Bank Danamon juga menjual kepemilikan saham di Bank Danamon. Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Tbk Michellina Laksmi Triwardhany melepas 814.200 saham dengan harga Rp 9.590 per saham. Total dana yang diraup Rp 7,8 miliar.

Direktur Bank Danamon Satinder Pal Singh Ahluwalia juga melepas 396.300 saham dengan harga Rp 9.590 per saham. Total dana yang diraup sekitar Rp 3,8 miliar.

Direktur Utama PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Sng Seow Wah juga melepas 2.338.600 saham dengan harga Rp 9.590 per saham. Total dana diraih dari penjualan saham sekitar Rp 22,4 miliar. Kepemilikan saham sesudah penjualan menjadi 597.800 saham dari sebelumnya 2.936.400 saham.

Usai transaksi tersebut, kepemilikan saham PT Bank Danamon Tbk antara lain MUFG Bank Ltd sebesar 93,10 persen dan masyarakat 6,9 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Saham Bank Danamon Merosot Selama Sepekan

Berdasarkan data RTI, saham Bank Danamon Indonesia melemah 32,96 persen selama sepekan dari periode 29 April-3 Mei 2019. Harga saham Bank Danamon melemah ke posisi Rp 6.000 per saham.

Pada pekan ini, saham Bank Danamon ditransaksikan di level tertinggi 9.100 per saham dan terendah 5.700 per saham. Nilai transaksi Rp 50,2 triliun. Total frekuensi perdagangan 22.904 kali dan volume perdagangan 5.273.426.502 saham.

Sedangkan bila melihat sepanjang tahun berjalan 2019, saham BDMN susut 21,05 persen ke posisi Rp 6.000 per saham. Nilai transaksi Rp 56,7 triliun dengan total frekuensi perdagangan saham 137.659 kali.

 

3 dari 3 halaman

MUFG Tambah Saham di Bank Danamon dan BNP

Sebelumnya, MUFG Bank, salah satu pemegang saham Bank Danamon menambah kepemilikan saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP).

Berdasarkan data RTI, Senin 29 April 2019, transaksi saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) mencapai Rp 49,6 triliun di pasar negosiasi dan saham BBNP mencapai Rp 3 triliun di pasar negosiasi. Transaksi dua saham bank tersebut mendorong total transaksi pada perdagangan saham awal pekan ini mencapai Rp 61,2 triliun.

Dari keterangan tertulis MUFG Bank, seperti ditulis Selasa (30/4/2019), pihaknya meningkatkan saham di PT Bank Danamon Indonesia Tbk dari 40 persen menjadi 94 persen. Ini sebagai bagian dari tahap ketiga dari transaksi yang diusulkan dalam pengumuman pada 26 Desember 2017.

Pada saat itu, MUFG berencana mendapatkan persetujuan-persetujuan yang diperlukan untuk meningkatkan kepemilikannya di Bank Danamon di atas 40 persen usai menyelesaikan tahap dua pembelian saham Bank Danamon.

Langkah ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pemegang saham Bank Danamon lainnya untuk tetap jadi pemegang saham dan mendapatkan uang tunai dari MUFG. Dengan diselesaikan tahap tiga, kepemilikan final MUFG di Bank Danamon diharapkan menjadi lebih besar dari 73,8 persen.

Selain itu, kepemilikan sahamnya di PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk dengan anak perusahaan terkonsolidasi MUFG yaitu Acom Co Ltd memiliki saham sebesar 67,6 persen naik menjadi 99, 9 persen.

Bank Danamon dan BNP akan menjadi anak-anak perusahaan terkonsolidasi dari MUFG dan MUFG Bank. BNP dan Bank Danamon secara hukum akan selesaikan penggabungan usaha pada 1 Mei 2019.

Adapun ringkasan transaksi tersebut antara lain jumlah saham yang diakuisisi 5.174.089.400 atau 54 persen. Harga akuisisi Rp 9.590 per saham sehingga total akuisisi saham Bank Danamon mencapai Rp 49,62 triliun.

Sementara itu, jumlah saham BNP yang diakuisisi 736.578.439 atau 92,1 persen. Harga akuisisi Rp 4.088 per lembar saham sehingga total akuisisi Rp 3,01 triliun.

MUFG juga menyampaikan penggabungan usaha Bank Danamon dan BNP. Dengan akuisisi tersebut akan menjadi penggabungan usaha dan BNP akan menjadi bank peserta penggabungan. Penggabungan ini diharapkan efektif pada 1 Mei 2019.

"Dalam transaksi ini, MUFG Bank akan mendapatkan 188.908.053 saham biasa dari Bank Danamon untuk saham Bank BNP yang dimiliki MUFG Bank. Setelah penggabungan usaha, MUFG Bank akan memiliki 9.196.854.799 saham biasa Bank Danamon, yang setara 94,1 persen dari total kepemilikan saham," tulis manajemen perseroan dalam keterangan tertulis.

MUFG dan MUFG Bank telah memperkuat bisnis perbankan umumnya melalui investasi strategis untuk membangun usahanya di Asia Tenggara.

Pada penyelesaian penggabungan usaha, MUFG akan mendorong kolaborasi dan sinergi lebih lanjut dengan Bank Danamon sebagai bank penerima penggabungan dan bank mitra lainnya.

Â