Sukses

IHSG Merosot 29,81 Poin Imbas Aksi Jual Investor Asing

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aksi jual investor asing tekan laju IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (12/6/2019), IHSG merosot 29,81 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.276,17. Indeks saham LQ45 menguat 0,61 persen ke posisi 996,18. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 215 saham melemah sehingga menekan IHSG. 185 saham menguat dan 143 saham diam di tempat.

Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.296,81 dan terendah 6.257,43.

Total frekuensi perdagangan saham 476.612 kali dengan volume perdagangan 12,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun. Investor asing jual saham Rp 191,41 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham barang konsumsi naik 0,27 persen dan sektor saham perdagangan mendaki 0,01 persen.

Sektor saham tambang susut 1,71 persen, dan alami tekanan terbesar pada perdagangan Rabu pekan ini. Disusul sektor saham infrastruktur tergelincir 1,4 persen dan sektor saham aneka industri merosot 1,21 persen.

Saham-saham catatkan penguatan di tengah tekanan IHSG antara lain saham FITT melonjak 34,10 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham POLY mendaki 25 persen ke posisi Rp 110 per saham, dan saham PLIN menanjak 24,57 persen ke posisi Rp 4.360 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham KOIN turun 24,85 persen ke posisi Rp 248 per saham, saham JKON merosot 24,35 persen ke posisi Rp 348 per saham, dan saham APEX terpangkas 16,17 persen ke posisi Rp 700 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah kecuali indeks saham Thailand naik 0,05 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,07 persen.

Sementara itu, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,73 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi terpangkas 0,14 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,35 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,56 persen dan indeks saham Singapura merosot 0,18 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, pelemahan IHSG didorong minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Dari eksternal didorong ketidakpastian negosiasi Amerika Serikat-China dan ekonomi global melambat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 3 halaman

Awal Sesi Perdagangan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah usai menguat selama dua hari berturut-turut.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (12/6/2019), IHSG melemah 35,63 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.270,35. Pada pukul 09.00 waktu JATS, IHSG susut 38,88 poin atau 0,62 persen ke posisi 6267.

Indeks saham LQ45 tergelincir 0,93 persen ke posisi 993,06. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 95 saham melemah sehingga seret IHSG ke zona merah. 92 saham menguat dan 133 saham diam di tempat.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.279,42 dan terendah 6.266,17.

Total frekuensi perdagangan saham 22.648 kali dengan volume perdagangan 1,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 590,7 miliar. Investor asing lepas saham Rp 85,44 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.233.

Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham pertanian naik 0,16 persen. Sektor saham infrastruktur memimpin pelemahan dengan susut 1,62 persen.

Disusul sektor saham aneka industri tergelincir 0,81 persen dan sektor saham keuangan merosot 0,56 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham FITT naik 34,10 persen ke posisi Rp 232 per saham, saham POLI melonjak 9,77 persen ke posisi Rp 1.180 per saham, dan saham KIOS mendaki 8,62 persen ke posisi Rp 630 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham BJBR susut 6,46 persen ke posisi Rp 244 per saham, saham TLKM turun 3,48 persen ke posisi Rp 3.890 per saham, dan saham WIKA susut 2,11 persen ke posisi Rp 2.320  per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 1,13 persen, indeks saham Shanghai melemah 0,14 persen dan indeks saham Taiwan susut 0,18 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,01 persen, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,06 persen, dan indeks saham Singapura menguat 0,33 persen.

 

3 dari 3 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau usai sempat melemah.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (11/6/2019), IHSG menguat 16,38 poin atau 0,26 persen ke posisi 6.305,99. Indeks saham LQ45 naik 0,03 persen ke posisi 1.002,31. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 218 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 185 saham melemah dan 141 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.310 dan terendah 6.255.

Total frekuensi perdagangan saham 474.114 kali dengan volume perdagangan saham 11,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8 triliun. Investor asing beli saham Rp 229,95 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.238.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham pertanian turun 0,02 persen, sektor saham aneka industri melemah 0,54 persen, sektor saham industri dasar susut 0,41 persen dan sektor saham konstruksi merosot 0,12 persen.

Sektor saham tambang naik 0,64 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Disusul sektor saham infrastruktur naik 0,55 persen dan sektor saham barang konsumsi menguat 0,53 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham FITT naik 69,61 persen ke posisi Rp 173 per saham, saham CSIS melonjak 28,40 persen ke posisi Rp 104, dan saham ERTX mendaki 20,72 persen ke posisi Rp 134 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham ARTO merosot 14,45 persen ke posisi Rp 148 per saham, saham KBLV tergelincir 13,93 persen ke posisi Rp 420 per saham, dan saham FIRE terpangkas 10,48 persen ke posisi Rp 5.550 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,76 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,59 persen, dan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,33 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai mendaki 2,58 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul indeks saham Singapura menanjak 0,60 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,39 persen.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG sudah berada dalam jenuh beli. Akan tetapi, stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan merupakan sentimen positif bagi IHSG.

Adapun para pelaku pasar mengapresiasi penetapan S&P menaikkan peringkat outlook ekonomi Indonesia dari BBB- menjadi BBB di atas level layak investasi.

Di sisi lain, International for Management Development (IMD) memberikan peringkat daya saing Indonesia semula berada pada posisi 43 menjadi 32.

"Sedangkan dari internasional, kita memasuki era di mana sejumlah bank sentral di berbagai negara berencana untuk menurunkan suku bunga acuan sebagai antisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi," kata dia.

Ia mengatakan, hal-hal ini yang sangat diapresiasi para pelaku pasar sehingga memberikan katalis positif untuk IHSG.

 

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • IHSG