Sukses

Investor Asing Terus Jual Saham, IHSG Ditutup Melemah ke 6.273,08

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.284,45 dan terendah 6.250,11.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak mampu mempertahankan penguatan pada perdagangan Kamis ini. Saat dibuka menghijau, IHSG harus ditutup di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (13/6/2019), IHSG merosot 3,09 poin atau 0,05 persen ke posisi 6.273,08. Indeks saham LQ45 melemah 0,18 persen ke posisi 994,38. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Sebanyak 203 saham melemah sehingga menekan IHSG. Selain itu 203 saham menguat dan 131 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.284,45 dan terendah 6.250,11.

Total frekuensi perdagangan saham 461.240 kali dengan volume perdagangan 12,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 568 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.280.

Sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham konstruksi yang naik 2,08 persen, sektor saham infrastruktur yang menguat 0,64 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,09 persen.

Sektor saham perkebunan susut 0,67 persen, dan alami tekanan terbesar pada perdagangan Kamis pekan ini. Disusul sektor saham keuangan tergelincir 0,36 persen dan sektor saham inudstri dasar yang juga merosot 0,36 persen.

Saham-saham catatkan penguatan di tengah tekanan IHSG antara lain saham HDFA melonjak 34,35 persen ke posisi Rp 176 per saham, saham SIMA mendaki 33,87 persen ke posisi Rp 83 per saham, dan saham SMBR menanjak 25 persen ke posisi Rp 925 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain saham MPMX turun 24,83 persen ke posisi Rp 1.090 per saham, saham PUDP merosot 12,74 persen ke posisi Rp 370 per saham, dan saham IDPR terpangkas 11,74 persen ke posisi Rp 406 per saham.

2 dari 2 halaman

Sesuai Prediksi Analis

Gerak IHSG hari ini sesuai dengan prediksi analis. sebelumnya IHSG diproyeksi masih akan merosot pada perdagangan saham Kamis pekan ini. 

Direktur Riset dan Investasi Kiwoom Sekuritas Indonesia, Maximilianus Nico Demus mengatakan, perang dagang masih menjadi sentimen eksternal yang menggiring IHSG berpeluang tertekan.

Dia memperkirakan, IHSG akan tertekan diperdagangkan pada support dan resistance di 6.200-6.300.

"Kemungkinan masih akan terkoreksi wajar sampai perdagangan hari ini," terangnya saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (13/6/2019).

Sementara itu, Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony mengatakan, IHSG masih berpeluang bergerak ke zona hijau untuk Kamis pekan ini.

Itu disokong oleh isu keamanan dan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) pada 2019.

Ia memproyeksikan, IHSG berpeluang naik pada support resistance di 6.260-6.300.Â