Sukses

Wall Street Menguat Usai The Fed Pertahankan Suku Bunga

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dengan indeks saham S&P 500 mencatatkan posisi tertinggi.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat dengan indeks saham S&P 500 mencatatkan posisi tertinggi.

Penguatan wall street terjadi usai bank sentral AS atau the Federal Reserve memberi sinyal pangkas suku bunga pada 2019.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones menguat 0,15 persen ke posisi 26.50427. Indeks saham S&P 500 menanjak 030 persen ke posisi 2.926,44. Indeks saham Nasdaq bertambah 0,42 persen ke posisi 7.987,32.

The Federal Reserve menyatakan "akan bertindak sesuai untuk mempertahankan" ekspansi ekonomi. Bank sentral AS itu mengisyaratkan penurunan suku bunga sebanyak dua kali selama sisa tahun berjalan 2019.

Dalam pernyataan setelah pertemuan kebijakan dua hari, the Federal Reserve mempertahankan suku bunga stabil seperti yang diharapkan. Akan tetapi, mengabaikan janji untuk menjadi "sabar" dalam menyesuaikan suku bunga.

Sentimen itu angkat indeks saham S&P 500 dan Dow Jones kurang dari satu persen dari rekor penutupan tertinggi yang ditetapkan pada akhir April di wall street.

"Kami pikir the Fed sesuai dan tidak ada salahnya. Diharapkan ada penurunan tapi tidak ada. Kemungkinan besar akan datang pada Juli dengan tidak ada berita perdagangan yang besar atau berita lainnya," ujar Chief Investment Officer Huntington Bank, John Augustine, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (20/6/2019).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

2 dari 2 halaman

Volume Perdagangan Saham

Didukung oleh kepercayaan yang tumbuh, the Fed akan pangkas suku bunga dan dengan harapan perang dagang AS-China berakhir.

"Pada akhirnya apa yang the Fed ingin lakukan adalah memberikan anggukan pada pasar. Ekspektasi telah menjadi begitu dovish sehingga mereka perlu memberikan anggukan pada hal itu, tetapi pada saat yang sama tidak membuat komitmen dan dipaksa memangkas suku bunga nanti jika kondisinya mungkin berubah," ujar Chief Global Market Strategist Invesco, Kristina Hooper.

Sektor saham keuangan turun 0,2 persen dengan saham bank susut 0,2 persen. Suku bunga lebih rendah cenderung merusak laba bank.

Saham Adobe Inc melonjak 5,2 persen usai perseroan mencatat kinerja keuangan yang mengalahkan harapan analis. Saham Facebook turun 0,5 persen karena rencana ambisius untuk meluncurkan mata uang digital menghadapi reaksi keras dari regulator dan politisi di AS serta luar negeri.

Sektor saham kesehatan naik satu persen didorong kenaikan saham UnitedHealth, Pfizer Inc dan Allergan Plc. Saham Allergan naik 6,2 persen setelah produsen obat itu menyatakan kalau obat yang dikembangkan bersama Ironwood Pharmaceutical Inc dapat perbaiki gejala pada pasien.

Volume perdagangan saham di bursa saham AS tercatat 6,5 miliar saham. Angka ini lebih rendah dibandingkan rata-rata 6,8 miliar saham selama 20 hari perdagangan terakhir.