Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau di awal perdagangan Selasa ini. Seluruh sektor saham acuan menghijau sehingga mendorong penguatan pada perdagangan hari ini.
Pada pra pembukaan perdagangan saham, Selasa (25/6/2019), IHSG naik 23,63 poin atau 0,38 persen ke posisi 6.312,10. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG tetap menguat 30,55 poin atau 0,47 persen ke posisi 6.320,63.
Indeks saham LQ45 juga menguat 0,61 persen ke posisi 1.003,52. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau.
Advertisement
Sebanyak 136 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 41 saham melemah dan 129 saham diam di tempat.
Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.320,81 dan terendah 6.309,84.
Baca Juga
Total frekuensi perdagangan saham 18.490 kali dengan volume perdagangan 1,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 374 miliar.
Investor asing beli saham Rp 17,90 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) melemah ke posisi Rp 14.133.
Seluruh sektor saham acuan menghijau. Sektor saham perkebunan naik 1,24 persen dan membukukan penguatan terbesar. Disusul kemudian sektor saham infrastruktur yang menguat 0,95 persen dan sektor saham industri dasar yang melonjak 0,77 persen.
Sejumlah saham-saham yang mencatatkan penguatan sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain saham POSA naik 25 persen ke posisi Rp 450 per saham, saham TRIM melonjak 11,84 persen ke posisi Rp 170 per saham dan saham MPPA mendaki 7,34 persen ke posisi Rp 236 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain saham DNAR melemah 4,80 persen ke posisi Rp 238 per saham, saham HDFA susut 4,76 persen ke posisi Rp 160 per saham, dan saham MAMI turun 4 persen ke posisi Rp 97 per saham.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Analis
IHSGÂ diperkirakan kembali menguat usai terkoreksi pada perdagangan saham Senin, 24 Juni 2019.
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper menilai, IHSG berpeluang menguat dengan level support 6.272-6.255 dan resistance di level 6.313-6.337.Â
Dia menuturkan, pelemahan IHSG memang masih diakibatkan oleh tekanan global. Namun, data neraca perdagangan Mei yang tercatat surplus USD 0,21 miliar mampu menopang pergerakan IHSG pada Selasa pekan ini.
"Kemungkinan besar indeks bergerak rebound. Itu melihat rentang pelemahan jangka pendek sudah sangat terbatas mendekati support moving average," ujar Dennies.Â
BACA JUGA
Sementara itu, Analis PT Reliance Sekuritas, Lanjar Taulat Ibrahimsyah pesimistis IHSG berpotensi menguat. Menurut dia, IHSG masih akan ditutup ke zona merah.
"Saya memprediksi indeks akan ditutup negatif di kisaran 6.210-6.307," ujar Lanjar. "
Selain itu, investor asing juga tengah kehilangan keyakinan serta menimbang dampak situasi geopolitik timur tengah dan Amerika Serikat (AS) di tengah ketidakpastian kesepakatan dagangan antara China dan AS," tambah dia.Â
Advertisement