Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) nampaknya akan segera kedatangan emiten baru. Dilaporkan, PT Softex Indonesia menyampaikan keinginan untuk melakukan penawaran umum alias Initial Oublic Offering (IPO).
Sebelumnya, perusahaan yang disokong oleh Global CVC Capital Partners berharap bisa meraup dana segar sekitar USD 500 juta, atau setara Rp7,2 triliun usai IPO.
Saat dikonfirmasi, Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGD N Yetna Setia menyatakan manajemen Softex telah bertemu dengan pihak BEI terkait rencana IPO ini.
Advertisement
"Kemarin sudah bertemu, ya, dengan Pak Laks (Laksono Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa), sedang dalam proses, kan ada diskusinya terlebih dahulu," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (11/9/2019).
Baca Juga
Dirinya menambahkan, BEI sangat terbuka untuk diskusi mengenai skema regulasi, sehingga nantinya manfaat menjadi perusahaan tercatat itu ada di semua pihak.
Selain itu, emiten BEI yang baru bergabung juga pasti akan diberikan gambaran mengenai hak dan kewajiban sebagai emiten terdaftar, agar dapat bertransformasi menjadi perusahaan publik yang terus berkembang.
"Misalnya, apa saja konsekuensi dari go public, kita bisa memberi pencerahan," tutupnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Satyamitra Kemas Lestari jadi Emiten Pendatang Baru di BEI
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan banyak emiten baru pada pekan ini. Pada hari ini, tercatat akan ada satu perusahaan baru yang akan melantai perdana.
Perusahaan tersebut ialah PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk yakni emiten yang bergerak di pengemasan karton atau packaging.
Lewat mekanisme initial public offering (IPO), Perseroan diketahui menawarkan sahamnya di harga Rp193 per lembar saham. Dengan demikian, Perseroan akan memperoleh dana segar senilai Rp250 miliar.
Adapun pada masa atau periode penawaran umum yang dimulai pada tanggal 1-4 Juli 2019 kemarin, Perseroan mendapati kelebihan permintaan saham.
"Pada penawaran umum hari pertama, tercatat ada 270 calon investor yang meminati saham Satyamitra. Kemarin oversubscribed 1,5 kali,” tutur Direktur Kresna Sekuritas, Octavianus Budiyanto di Jakarta, Selasa (9/7).
Advertisement
Untuk Modal Kerja
Selain saham, Satyamitra akan memberikan pemanis kepada para investor berupa waran seri I. Adapun sebanyak 260 juta waran atau setara dengan 9,45 persen dari modal ditempatkan dan disetor akan dibagi. Nantinya, setiap pemegang 5 saham baru akan mendapatkan 1 waran yang memiliki jangka waktu selama 6 bulan.
Dari aksi IPO, 40 persen akan digunakan sebagai modal kerja perusahaan. Kemudian 30 persen lainnya akan digunakan untuk pembelian mesin dan pabrik baru di Jawa Tengah.
Sisanya diketahui akan digunakan untuk membayar utang senilai Rp80 miliar dengan tingkat bunga 10,25 persen per tahun kepada Bank Central Asia (BBCA). Utang ini akan jatuh tempo pada Maret 2020.