Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini. Pada Minggu (14/7/2019) malam, Presiden Terpilih Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Terpilih Ma'ruf Amin telah menyampaikan visinya untuk 5 Tahun mendatang.
Pada pra pembukaan perdagangan, Senin(15/7/2019), IHSG menguat 34,96 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.408,30. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG langsung menguat dengan naik 34,7 poin atau 0,55 persen ke posisi 6.410,34.
Sementara itu, indeks saham LQ45 menguat 8,49 poin atau 0,80 persen ke posisi 1.025,24.
Advertisement
Baca Juga
Sebanyak 165 saham menguat sehingga langsung mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 24 saham melemah dan 127 saham diam di tempat.
Pada perdagangan saham awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.416,90 dan terendah 6.405,45.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 26.470 kali dengan volume perdagangan 1,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 543,1 miliar.
Investor asing beli saham Rp 67,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.973.
Dalam pergerakan awal IHSG, hampir sektor saham menghijau dan hanya satu sektor saham melemah. Sektor saham yang naik tertinggi yaitu sektor infrastruktur yang naik 1,03 persen. Sedangkan satu sektor saham yang mengalami pelemahan yaitu sektor aneka industri sebesar 0,10 persen.
Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain BLUE naik 25 persen ke level Rp 625 per saham, HDIT naik 24,84 persen ke angka Rp 890 per saham dan ARKA naik 24,84 persen ke angka Rp 685 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham APOL turun 18,18 persen ke posisi Rp 18 per saham, saham POSA merosot 13,68 persen ke posisi Rp 492 per saham, dan saham INOV turun 8,51 persen ke posisi Rp 344 per saham.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menunggu Neraca Dagang, IHSG Diperkirakan Terkoreksi
Mengawali pekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan ditutup ke zona merah dengan diperdagangkan pada kisaran 6.343-6.420.
Sejumlah analis sepakat pergerakan indeks akan terkoreksi disebabkan sentimen internal. Selain itu, secara teknikal, IHSG juga terindikasikan adanya pelemahan lanjutan dari perdagangan Jumat (12/7/2019).
Analis PT Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan menilai, IHSG akan tertekan dipengaruhi oleh rilisnya data GDP China. Menurutnya, IHSG akan melemah di level support 6.354 dan resistance 6.409.
"Selain itu, indeks berpotensi tertekan menunggu hasil neraca perdagangan Indonesia oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini," tutur dia dalam risetnya di Jakarta, Senin (15/7/2019).
Di sisi lain, Head of Research PT Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah menjelaskan, IHSG berpeluang terkoreksi menguji moving average 20 hari. Indeks diramalkan akan melemah pada rentang 6.343-6.420.
"Untuk sentimen pekan depan, ada data GDP dari beberapa negara ekonomi terbesar di dunia dan kebijakan moneter dari bank sentralnya yang akan menjadi fokus investor," terang Lanjar.
Untuk saham rekomendasi, sejumlah saham moncer menurutnya ialah saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Sementara itu, Dennies mempertimbangkan saham yang laik bagi investor antara lain saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), serta saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Â
Advertisement