Sukses

Lippo Karawaci Dapat Dana Segar Rp 11,2 Triliun dari Rights Issue

Dana segar yang diterima Lippo Karawaci akan dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek properti.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengantongi tambahan modal baru sebesar Rp 11,2 triliun, melalui penyelesaian skema rights issue atau penerbitan saham baru. Mayoritas tambahan modal yang berasal dari investor luar negeri tersebut menunjukkan kepercayaan global akan potensi perekonomian nasional.

Dana rights issue Lippo Karawaci ini merupakan salah satu investasi masuk terbesar ke Indonesia di tahun ini.

Realisasi rights issue tersebut diyakini akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi. Sebab, kepercayaan pasar global yang tinggi kepada perekonomian Indonesia akan turut mengundang investor asing lain untuk menyuntikkan dananya ke Indonesia.

Secara khusus, dana segar yang diterima Lippo Karawaci akan dipergunakan untuk pengembangan berbagai proyek properti yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seperti diketahui, industri properti memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap banyak industri terkait.

"Kami rasa dengan banyaknya investor asing yang tertarik dengan rights issue Lippo Karawaci menunjukkan kepercayaan global yang makin tinggi terhadap perekonomian nasional. Investasi masuk ke Indonesia tentu saja sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju," jelas CEO Lippo Karawaci John Riady, Selasa (16/7/2019).

Nantinya, dana rights issue Lippo Karawaci akan digunakan untuk melanjutkan investasi di proyek-proyek utama di sejumlah daerah. Berbagai proyek ini akan turut mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di berbagai pelosok nusantara.

Salah satu proyek yang dipastikan berlanjut adalah Meikarta di Cikarang. Diberitakan juga bahwa di bulan Agustus mendatang akan dilakukan topping off 4 tower pertama Meikarta. Sejauh ini, 65 persen dari seluruh apartemen Meikarta yang ditawarkan telah laku terjual, atau sejumlah 14.000 unit.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Backlog

Seperti diketahui, kesenjangan pembangunan rumah dan kebutuhan masyarakat akan perumahan (backlog) saat ini masih tinggi. Dengan dana itu, LPKR ingin membantu pemerintah dengan menyediakan produk properti yang lebih terjangkau oleh masyarakat, baik landed house, hingga apartemen.

Namun yang pasti, transformasi yang terus dilakukan perseroan diyakini akan mendorong momentum pertumbuhan Indonesia dan optimisme terhadap LPKR sebagai perusahaan real estat terbesar di Indonesia dalam hal pendapatan dan aset.

"Lippo Karawaci berkomitmen untuk dukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Aksi korporasi sejalan dengan keinginan pemerintah untuk terus meningkatkan dana investasi langsung ke dalam negeri. Kami pun memiliki kemampuan untuk memenuhi permintaan yang meningkat akan perumahan di Indonesia," tegas John Riady.

Reporter: Idris Rusadi Putra

Sumber: Merdeka.com