Liputan6.com, Jakarta - Guna memperkuat bisnis di sektor pengiriman logistik, PT Lion Express atau yang lebih dikenal dengan nama Lion Parcel berencana melakukan penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Aksi korporasi ini direncanakan akan dijalankan pada 2021.
Menurut Direktur Utama Lion Parcel, Fahrian Kirana, butuh waktu yang panjang dan strategi yang jitu untuk menggaet investor di pasar modal Indonesia.
"Kita ada rencana, tapi perjalanan kita masih panjang untuk IPO. Target IPO di 2021," kata Fahrian kepada wartawan saat menyambangi tempat penimbunan sementara Indo Berjaya Logistik, di Batam, Jumat 26 Juli 2019.
Advertisement
Baca Juga
Ada pengembangan-pengembangan yang dilakukan jika rencana IPO sudah berjalan. Fahrian menuturkan, nantinya operasional Lion Parcel tak hanya melayani dalam negeri, juga bakal menyentuh pangsa pasar internasional.
Namun begitu, untuk menopang sistem yang lebih baik, Lion Parcel akan mengembangkan infrastruktur-infrastruktur yang sudah ada.
"Contoh dari Lion Grup kita punya anak perusahaan Malindo, atau Batik Malaysia, Thai Lion Air. Kita mungkin akan lebih ke regional, jadi misal bagaimana kita kirim dari Kupang sampai ke Kinabalu, Malaysia. Atau sampai ke Chiangmai, Thailand. Jadi betul-betul sampai domestik ke domestik. Kita mungkin akan ke arah situ," jelasnya.
Dia mengungkapkan alasan Lion Parcel memilih untuk melantai di Bursa pada 2021. Menurutnya, jalan Lion Parcel masih panjang dan membutuhkan kesiapan yang matang.
"Tergantung kesiapan, karena jalan masih panjang juga. Selain itu untuk IPO juga kita harus mempersiapkan beberapa hal, contohnya laporan keuangan tiga tahun ke belakang," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Lion Parcel Operasikan Warehouse di Batam
Sebelumnya, PT Lion Express atau lebih dikenal dengan nama Lion Parcel terus meningkatkan pelayanan bisnis di sektor logistik. Hal ini menyusul akan dioperasikannya tempat penimbunan sementara (TPS) di Kawasan Industri Unas Satu Blok 2Q dan R Batam Center, Batam.
Tempat penimbunan sementara tersebut dikelola dengan menggandeng PT Indo Berjaya Logistik (PT IBL). Tempat penimbunan sementara seluas 2.400 meter persegi ini diklaim memiliki fasilitas yang bisa membuat efisien.Â
BACA JUGA
"Kami bisa pangkas (waktu). Pengiriman barang, kami harus antre (pengecekan bea cukai) di bandara. Kalau kita lewat Lion Parcel ini, kita bisa memangkas waktu antren hingga 70 persen lebih cepat," jelas Operasional Manager IBL, Bambang Suseno kepada media dalam agenda site visit Lion Parcel di Batam, Jumat (26/07/2019).
Sementara itu Chief Commercial Officer Lion Parcel, Victor Ary Subekti, menambahkan, efisiensi waktu di warehouse dapat dilakukan lantaran sejumlah perangkat telah disiapkan sebelum pengiriman logistik. Warehouse ini dilengkapi dengan adanya petugas dari Bea Cukai, Avsec, maupun alat X-ray.
Setelah logistik itu sukses melalui proses pemeriksaan, barang itu kemudian diangkut menggunakan truk yang tersegel. Hal ini untuk menghindari penyelewengan saat barang diantar menuju bandara. Bila ada pelanggaran atau segel rusak, maka sanksi menanti. "Sanksinya denda Rp 1 miliar," ujar Victor.
Advertisement
Langsung Masuk Pesawat
Saat barang telah sampai di bandara, selanjutnya langsung diangkut ke pesawat. "Tidak perlu ada pemeriksaan lagi," ucap dia.
Victor menambahkan, selain efisiensi waktu, keunggulan lain yang ditawarkan ialah dari segi pelayanan yang prima. Yang mana mulai Agustus 2019, TPS Lion Parcel ini akan mulai beroperasi dan melayani selama 24 jam.
"Ke depannya target kita sehari 25 ton," ucap Victor.Â