Sukses

Penurunan Bunga BI Diprediksi Belum Sanggup Dongkrak IHSG

IHSG masih akan berlabuh ke zona merah dalam rentang 6.211-6.266.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan terkonsolidasi untuk perdagangan saham Jumat (23/8/2019).

Sejumlah analis menilai, meski Bank Indonesia (BI) telah kembali memangkas suku bunga acuanya menjadi 5,50 persen, gerak indeks belum akan terdongkrak ke teritori positif.

Penyebabnya, pergerakan indeks masih didominasi dari sentimen eksternal, mulai dari ketidakpastian dagang Amerika Serikat (AS)-China hingga isu resesi yang akan menimpa Amerika Serikat.

"Pelemahan lebih disebabkan sentimen global dan indeks belum akan bergerak ke zona hijau meski BI sudah memotong suku bunga acuannya kembali," papar Indosurya Bersinar Sekuritas dalam risetnya hari ini.

Hari ini, tim riset Indosurya Sekuritas memprediksi IHSG akan ditransaksikan melemah pada kisaran 6.123-6.372.

Hal senada diutarakan riset Kiwoom Sekuritas. Pihaknya memproyeksi IHSG masih akan berlabuh ke zona merah dalam rentang 6.211-6.266.

Di tengah pelemahan IHSG, Kiwoom Sekuritas menyarankan untuk mengoleksi saham PT Astra International Tbk (ASII), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Sedangkan Indosurya Sekuritas lebih menganjurkan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI),PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), serta saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Perdagangan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis (22/8/2019), IHSG turun 13,72 poin atau 0,22 persen ke level 6.239,24. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,09 persen ke posisi 972,37. 

Sebanyak 253 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 153 saham menguat dan 144 diam ditempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 438.178 kali dengan volume perdagangan 13,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 265,55 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.235.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tujuh sektor melemah dan tiga sektor menguat. Sektor konsrtruksi melemah paling dalam 1,65 persen. Disusul pertambangan yang melemah 1,09 persen dan sektor perdagangan turun 0,54 persen.

Sedangkan sektor saham yang menguat yaitu perkebunan 1,61 persen, sektor keuangan 0,29 persen dan sektor infrastruktur 0,03 persen.