Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal melanjutkan penguatan pada perdagangan saham Selasa. Tren positif kini menjalar pada transaksi indeks di hari ini.
Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko mengungkapkan, penutupan perdagangan Senin (9/9) yang dibukukan ke level 6.326 membawa sentimen positif bagi gerak IHSG pada hari ini.
Menurutnya, ini sinyal yang baik untuk menggiring indeks ke level di atas 6.350. Sebab itu, pihaknya memproyeksi IHSG akan tembus ke level psikologis di 6.400.
Advertisement
Baca Juga
"Pembukaan perdagangan Senin yang lebih tinggi versus penutupan Jumat membawa momentum yang baik. Kami memperkirakan IHSG akan ditransaksikan di zona hijau pada rentang 6.220-6.400," tuturnya di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Kendati demikian, Riset Reliance Sekuritas berkata lain. Kenaikan harga saham justru memicu aksi untuk mengunci keuntungan (profit taking) sementara waktu.
"Investor dalam jangka pendek akan memanfaatkan situasi ini dengan aksi profit taking. Karenanya, kami memproyeksi IHSG akan tersungkur," ujar Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat.
Kali ini dirinya memperkirakan IHSG akan terkoreksi dengan dibukukan di rentang support dan resistance di 6.311-6.388.
Adapun sejumlah saham yang bisa dipertimbangkan investor menurut Lanjar ialah saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).
Sementara itu, Yuganur menyarankan investor untuk membeli saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Indofood Tbk (INDF), serta saham PT Garuda Maintainance Tbk (GMFI).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Perdagangan Kemarin
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan awal pekan ini. Investor asing jual saham Rp 93,96 miliar di pasar regular.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (9/9/2019), IHSG menguat 17,26 poin atau 0,27 persen ke level 6.326,21. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,12 persen ke posisi 989,97.
Sebanyak 236 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 178 saham melemah sehingga menahan penguatan ke level yang lebih tinggi. Di lar itu, 148 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 543.912 kali dengan volume perdagangan 15,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun.
Investor asing jual saham Rp 93,96 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.031.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor melemah dan tujuh sektor menguat. Pelemahan terdalam dialami oleh aneka industri yang melemah 1,06 persen.
Sedangkan sektor saham yang menguat dipimpin oleh sektor pertambangan yang melonjak 1,65 persen. Kemudian diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 1,16 persen dan sektor perdagangan menguat 1,08 persen.
Sementara saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain MPOW naik 34,18 persen ke Rp 212 per saham, MTSM naik 26,49 persen ke Rp 234 per saham dan JSKY naik 24,50 persen ke Rp 620 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain ALKA yang turun 18,75 persen ke Rp 390 per saham, ZINC turun 15,21 persen ke Rp 496 per saham dan HOTL turun 10,53 persen ke Rp 170 per saham.
Advertisement