Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham Jumat. Alasannya, perang dagang AS-China kini terpantau mereda sementara.
Negeri tirai bambu atau China mengumumkan untuk menghapus tarif impor pada lebih dari selusin barang AS mulai 17 September 2019. Ini lantas menggiring indeks ke teritori positif.
"Indeks kami prediksi akan ditransaksikan positif dengan diperdagangkan di level support 6.320 dan resistance di 6.400," ujar Analis PT Jasa Utama Capital Chris Apriliony kepada Liputan6.com, Jumat (13/9/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kendati demikian, prediksi sedikit berbeda dari riset Artha Sekuritas. Mereka memperkirakan IHSG akan tersungkur di zona merah.
"Secara teknikal, indeks akan terkoreksi. Itu di rentang support 6.289-6.315 dan resistance di 6.391-6.441," tutur Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan.
"Sementara itu, investor akan mengantisipasti rilis beberapa data perekonomian dari China dan Amerika Serikat," lanjut dia.
Di situasi seperti ini, pihaknya meminta investor agar mengoleksi saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sedangkan dari Jasa Utama Capital lebih mencermarti saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta saham PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).
Perdagangan Kemarin
IHSG tak mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan Kamis kemarin. IHSG ditutup melemah ke 6.342,17 melemah 39 poin atau 0,62 persen. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0,99 persen ke posisi 992,62.
Sebanyak 213 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 175 saham menguat dan 156 saham diam di tempat.Â
BACA JUGA
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 656.446 kali dengan volume perdagangan 14 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,8 triliun.
Investor asing jual saham Rp 492,99 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 13.990.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang meguat yaitu sektor konstruksi yang naik 0,12 persen.
Sedangkan sektor yang melemah antara lain sektor aneka industri yang melemah 2,03 persen, sektor infrastruktur yang melemah 1,37 persen dan sektor pertambangan turun 1,09 persen.
Advertisement