Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah analis kompak meramal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan terkoreksi pada perdagangan saham Senin (28/10/2019).
Dari sisi teknikal, laju indeks diproyeksi melemah dengan bergerak di rentang support 6.207 dan resistance 6.339.
"Candlestick pattern mengindikasikan adanya potensi melemah pada IHSG," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji.
Advertisement
Baca Juga
Di sisi lain, Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menyebut IHSG diprediksi ke zona merah didorong oleh volume yang cukup tinggi sehingga mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut.
Dari kacama Dennies, dia melihat IHSG akan ditransaksikan tertekan di level support 6.176-6.214 dan resistance 6.319-6.386.
"IHSG ditutup melemah memang setelah aksi profit taking oleh investor setelah indeks mengalami penguatan yang signifikan selama sepekan," ujarnya.
Seirama, menutup gap yang sudah terbentuk, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai IHSG akan memerah bergerak menguji support 6.215.
Untuk saham-saham menarik yang dapat dipertimbangkan investor hari ini antara lain saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Indosat Tbk (ISAT), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan berikut ini:
Penutupan Pekan Lalu
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat kemarin. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.035.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (25/10/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 87,30 poin atau 1,38 persen ke posisi 6.252,34. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 1,99 persen ke posisi 991,31.
Sebanyak 238 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 145 saham melemah dan 172 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 494.955 kali dengan volume perdagangan 19,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,6 triliun.Â
BACA JUGA
Investor asing jual saham mencapai Rp 15,6 triliun miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.035.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, seluruhnya berada di zona merah. Sektor industri dasar mengalami pelemahan paling parah dengan turun 2,79 persen. Kemudian disusul sektor aneka industri yang turun 1,92 persen dan sektor manufaktur turun 1,82 persen.
Saham-saham yang melemah antara lain SAME turun 25 persen ke Rp 300 per saham, OCAP turun 24,40 persen ke Rp 189 per saham dan KRAH turun 21,90 persen ke Rp 820 per saham.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain JIHD yang naik 21,57 persen ke Rp 620 per saham, INTD naik 17,71 persen ke Rp 226 per saham dan TIRA naik 16,51 persen ke Rp 254 per saham.
Advertisement