Sukses

AirAsia Rombak Manajemen, Dendy Kurniawan dari Dirut Jadi Komisaris Utama

Untuk mengisi jabatan Direktur Utama yang ditinggal Dendy, AirAsia Indonesia mengangkat Veranita Yosephin.

Liputan6.com, Jakarta - PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) melakukan perombakan dewan komisaris dan dewan direksi. Dalam perombakan ini, jumlah komisaris bertambah dan jabatan direktur utama mengalami pergantian.

Dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (29/10/2019), AirAsia Indonesia menambah dua komisaris dari sebelumnya hanya berjumlah 3 orang menjadi lima orang. 

Tambahan dua komisaris tersebut adalah Dendy Kurniawan dan Tharumalingam Kanagaling. Dendy Kurniawan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama.

Untuk mengisi jabatan Direktur Utama yang ditinggal Dendy, AirAsia Indonesia mengangkat Veranita Yosephin.

Lengkapnya, berikut ini perubahan susunan komisaris dan direksi AirAsia Indonesia:

Sebelumnya:

Komisaris Utama : Pin Haris

Komisaris : Kamarudin Bin Meranun

Komisaris : Muhamad Kerry Adrianto

Direktur Utama : Dendy Kurniawan

Direktur : Wuri Septiawan

Direktur : Heru Susilo

Direktur : Raden Achmad Sadikin

Direktur : Rifal

Setelah Perubahan:

Komisaris Utama : Dendy Kurniawan

Komisaris : Pin Haris

Komisaris : Kamarudin Bin Meranun

Komisaris : Muhamad Kerry Adrianto

Komisaris : Tharumalingam Kanagaling

Direktur Utama : Veranita Yosephin

Direktur : Wuri Septiawan

Direktur : Heru Susilo

Direktur : Raden Achmad Sadikin.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

AirAsia Indonesia Catat Untung Rp 11 Miliar hingga Juni 2019

PT AirAsia Indonesia Tbk mencatatkan keuntungan pada kuartal II 2019. Pencapaian ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan kerugian.

Pada kuartal II tahun ini terjadi perbaikan hasil yang signifikan dimana perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp 11 miliar jika dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp 203 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Perseroan juga membukukan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) sebesar Rp 80 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun lalu rugi sebesar Rp 194 miliar. Peningkatan ini didukung oleh kenaikan permintaan, meningkatnya efisiensi biaya dan kenaikan harga rata-rata tiket pada musim libur sekolah dan lebaran. 

Pendapatan Perseroan pada kuartal II 2019 naik 67 persen menjadi Rp 1,66 triliun dari Rp 993 miliar pada periode yang sama tahun 2018. Pendapatan dari hasil penjualan tiket pesawat meningkat 80 persen menjadi Rp 1,39 triliun.

Pencapaian ini didorong oleh peningkatan jumlah penumpang sebesar 58 persen menjadi 1,82 juta dan peningkatan harga rata-rata tiket sebesar 14 persen.

Peningkatan ini berkontribusi terhadap pertumbuhan revenue per available seat kilometre (RASK) sebesar 6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada kuartal ini Perseroan juga meluncurkan pusat operasi (hub) ke-5 di Lombok dan melayani rute baru Lombok-Perth dan Lombok-Kuala Lumpur. 

"Hasil kuartal kedua ini sangat menggembirakan, dan momentum positif ini akan terus kami jaga untuk memastikan tahun ini akan menjadi tahun yang menguntungkan. Peluncuran rute baru dari hub terbaru kami di Lombok mendapatkan sambutan yang baik dari pelanggan kami, terlihat dari tingkat keterisian yang sangat baik. Kami juga berkomitmen untuk menambah rute domestik dan internasional baru yang potensial," ucap Direktur Utama PT AirAsia Indonesia Tbk, Dendy Kurniawan.