Sukses

92 Saham di Zona Hijau, IHSG Dibuka Menguat ke 6.230,62

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG menguat dengan naik 14,40 poin atau 0,20 persen ke 6.230,62.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.040.

Pada pra-pembukaan, Kamis (7/11/2019), IHSG menguat 17,05 poin atau 0,27 persen ke level 6.234,60. Sedangkan pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG masih tetap menguat dengan naik 14,40 poin atau 0,20 persen ke 6.230,62.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,27 persen ke posisi 990,47. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.235,63 dan terendah di 6.226,20.

Sebanyak 92 saham menguat dan 58 saham melemah. Sedangkan 144 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 15.774 kali dengan volume perdagangan 161,3 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 153,2 miliar.

Investor asing beli saham Rp 1,2 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.040 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, tiga sektor di zona hijau. Sektor yang menguat paling tinggi adalah aneka industri dengan naik 0,48 persen. Kemudian diikuti sektor infrastruktur menguat 0,44 persen dan sektor pertambangan yang melonjak 0,02 persen.

Sementara sektor yang melemah yaitu keuangan yang turun 0,32 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan turun 0,18 persen dan sektor barang konsumsi turun 0,17 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau antara lain ARTO yang naik 25 persen ke Rp 4.100 per saham, DAYA naik 23,74 persen ke level Rp 344 per saham dan BMSR naik 11,88 persen ke Rp 113 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain ARMY turun 34,43 persen ke Rp 80 per saham, RIMO turun 20,63 persen ke Rp 50 per saham, dan MTWI turun 11,59 persen ke Rp 61 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tunggu Rilis Cadangan Devisa, IHSG Akan Bergerak Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih akan tertekan pada perdagangan saham hari ini.

Tren pelemahan akan berlanjut menunggu rilis data cadangan devisa. Indeks diproyeksi akan melemah terbatas.

Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan, indeks secara teknikal akan ditransaksikan dalam rentang support 6.185 dan resistance 6.306.

"Pelemahan didukung oleh volume yang cukup tinggi mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlanjut namun akan terbatas," ujar dia di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Sementara itu, Analis KGI Sekuritas Yuganur Wijanarko berujar indeks kemungkinan diperdagangkan ke zona merah dalam kisaran 6.200-6.300.

"Aksi jual menghambat kenaikan indeks. Konsolidasi ini merupakan penghambat sementara untuk skenario kenaikan berikutnya," jelas dia.

Adapun pada hari ini dirinya merekomendasikan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).

Kemudian Frederik menganjurkan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indika Energy Tbk (INDY), serta saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).Â