Sukses

IHSG Ditutup Turun ke Level 6.122,62

IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini. Investor asing jual saham mencapai Rp 421,30 miliar di total pasar regular.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(18/11/2019), IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 0.12 persen ke posisi 974,21.

Sebanyak 145 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 234 saham melemah dan 155 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 442.183 kali dengan volume perdagangan 8,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,4 triliun.

Investor asing jual saham mencapai Rp 421,30 miliar di total pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.077.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang menguat, dipimpin oleh sektor pertambangan yang naik 1,52 persen. Kemudian diikuti oleh sektor perkebunan yang naik 0,21 persen dan sektor keuangan naik 0,17 persen.

Sementara sektor yang melemah antara lain sektor infrastruktur yang anjlok 1,09 persen, sektor perdagangan turun 0,45 persen dan sektor barang konsumsi turun 0,31 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah antara lain FITT yang turun 34,52 persen ke Rp 55 per saham, RODA melemah 34,29 persen ke Rp 115 per saham dan ICON turun 27,27 persen ke Rp 72 per saham.

Sementara sektor-sektor antara lain ESIP naik 25 persen ke Rp 430 per saham, SINI menguat 24,37 persen ke Rp 740 per saham dan ALMI melonjak 23,31 persen ke Rp 328 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Tak Sesuai Prediksi

Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwe memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak menguat di awal pekan.

Di pasar saham hari ini, pihaknya memproyeksi indeks akan diperdagangkan dalam kisaran support dan resistance di level 6.090-6.200.

"Pekan ini pelaku pasar masih akan mencerna perkembangan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China. Optimisme muncul terkait solusi perang dagang menyusul pernyataan Penasihat ekonomi Pemerintah AS Larry Kudlow, Washington dan Beijing sudah mendekati perjanjian perdagangan," tuturnya di Jakarta, Senin (18/11/2019).

Selain itu, Hans bilang pasar juga akan memperhatikan penyelidikan pemakzulan terhadap Presiden Donald Trump, dengan audiensi televisi pertama yang menghubungkanya secara langsung dengan upaya untuk menekan Ukraina agar mengumumkan penyelidikan terhadap saingan politik domestiknya.

"Ketua DPR AS Nancy Pelosi mengatakan Trump telah mengakui suap dalam skandal Ukraina dan menuduhnya melakukan pelanggaran yang bisa berujung pada pemakzulan di bawah Konstitusi AS. Tentu rencana pemakzulan Trump akan menjadi sentimen negative bagi pasar, karena akan menimbulkan ketidakpastian di AS," ujarnya.

Dari sisi moneter, harapan penurunan suku bunga acuan di akhir tahun menurutnya juga telah memudar setelah Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengindikasikan kemungkinan penghentian penurunan suku bunga AS dalam kesaksian selama dua hari di hadapan Kongres AS.

"Jerome Powell kembali menegaskan bahwa gambaran pertumbuhan ekonomi AS terlihat berkelanjutan, sehingga jalur penurunan suku bunga tidak akan berubah selama ekonomi terus bertumbuh," kata dia.

Selain dari segi fundamental di atas, Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Gustama menyebut IHSG berpeluang menguat secara teknikal.

Kemungkinan, IHSG berpotensi menghijau dalam kisaran support 6.086 dan resistance di level 6.117.

Hari ini sejumlah analis kompak merekomendasikan investor untuk membeli saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).Â