Sukses

IHSG Dibuka Tertekan, Sektor Aneka Industri Alami Penurunan Terdalam

Sebanyak 110 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada pembukaan perdagangan Kamis pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (19/12/2019), IHSG turun 12,86 poin atau 0,20 persen ke level 6.274,38. IHSG masih tetap berada di zona merah pada pukul 09.00 WIB. IHSG turun lebih dalam yaitu 21,86 poin atau 0,35 persen menjadi 6.264,50.

Indeks saham LQ45 juga turun 0,66 persen ke posisi 1.012,55. Sebagian besar indeks saham acuan bergerak di zona merah.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.281,41 dan terendah di 6.264,29.

Sebanyak 110 saham menguat tetapi tak mampu mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 71 saham melemah sehingga menekan IHSG. Di luar itu, 150 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 28.636 kali dengan volume perdagangan 247,8 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 258 miliar.

Investor asing jual saham Rp 67 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 13.983 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya ada dua sektor yang menguat yaitu sektor barang konsumsi yang naik 0,07 persen dan sektor perdagangan yang menguat 0,21 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Saham Pendorong dan Penekan

Sektor aneka industri anjlok 0,73 persen dan membukukan pelemahan terdalam. Disusul sektor keuangan yang melemah 0,69 persen dan sektor infrastruktur yang turun 0,32 persen.

Saham-saham yang menguat diantaranya MFMI naik 19,01 persen ke level Rp 720 per lembar saham, INAF naik 15,89 persen menjadi Rp 620 per lembar saham dan NIKL naik 14,11 persen menjadi Rp 555 per lembar saham.

Sementara saham-saham yang melemah dan membawa IHSG ke zona merah antara lain LMAS turun 8 persen menjadi Rp 69 per lembar saham, HDFA turun 6,67 persen menjadi Rp 126 per saham dan IFII turun 6,25 persen menjadi Rp 212 per saham.