Sukses

Pasar Saham Global Ramai-Ramai Memerah

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 225,25 poin atau 5,20 persen ke posisi 4.105,42

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup anjlok 225,25 poin atau 5,20 persen ke posisi 4.105,42 pada perdagangan Kamis pekan ini. Level ini menjadi titik terendah setelah IHSG sempat menembus 6.581,73 pada Februari 2019 lalu.

Pelemahan IHSG ini juga dialami oleh sejumlah bursa saham di negara lain. Indeks saham Korea Selatan, KOSPI ditutup merosot tajam 8,39 persen atau 133,56 poin ke 1.457,64.

Demikian juga indeks saham Amerika Serikat (AS), Dow Jones ditutup turun 6,3 persen atau 1.338,46 poin, atau 6,3 persen menjadi 19.898,92. Ini menandai penutupan pertama di bawah 20.000 sejak Februari 2017.

 

Indeks saham juga mengalami penurunan cukup dalam yaitu Taiwan Weighted (TWII) yang turun 5,83 persen atau 537,33 poin ke level 8.681,34.

Sementara indeks saham China, Shanghai Composite Index turun 0,98 persen atau 26,63 poin ke 2.702, 13. Indeks saham acuan Jepang, Nikkei 225 turun 1,04 persen atau 173,72 poin ke level 16.552,83. Ini merupakan level terendah sejak November 2016.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

IHSG Ditutup Merosot 5,2 Persen

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah pada perdagangan Kamis pekan ini. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG berada di zona merah.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis(19/3/2020), IHSG ditutup anjlok 225,25 poin atau 5,20 persen ke posisi 4.105,42. Sementara itu, indeks saham LQ45 melemah 6,64 persen ke posisi 612,11.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 4.329,61 dan terendah 4.093,71.

Sebanyak 378 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 46 saham menguat dan 91 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 241.698 kali dengan volume perdagangan 4,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 604,74 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 15.913.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, semuanya berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor aneka industri yang melemah 6,07 persen. Disusul sektor manufaktur anjlok 5,96 persen dan sektor barang konsumsi yang turun 5,95 persen.

Saham-saham yang melemah sehingga mendorong IHSG terperosok diantaranya BBCA yang turun 7 persen ke Rp 23.250 per lembar saham, MTDL melemah 7 persen ke Rp 930 per lembar saham dan MERK turun 7 persen ke Rp 1.395 per lembar saham.

Saham yang menguat antara lain IKAN naik 34,97 persen ke Rp 193 per saham, IFII naik 34,21 persen ke Rp 153 per saham dan OPMS naik 33,82 persen ke Rp 91 per saham.