Sukses

Bursa Asia Turun di Tengah Penantian Rilis Suku Bunga Pinjaman China

Gerak pasar saham kali ini dipengaruhi investor yang menunggu rilis suku bunga pinjaman China.

Liputan6.com, Jakarta Bursa Asia Pasifik tergelincir  di awal pekan, di tengah penantian investor yang menunggu rilis data suku bunga acuan China.

Melansir laman CNBC, Senin (20/4/2020), indeks Nikkei 225 di Jepang turun 1,29 persen pada awal perdagangan sementara indeks Topix turun 0,56 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,12 persen.

Adapun indeks Australia, S&P/ASX 200 lebih rendah 0,41 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan melemah 0,18 persen.

Pasar saham kali ini diperdagangkan ketika investor menunggu rilis suku bunga pinjaman China, yang akan rilis pagi ini waktu setempat. Para pedagang dan analis yang disurvei oleh Reuters memprediksi akan terjadi pemangkasan.

Perkembangan dampak Virus Corona juga akan jadi perhatian investor, dengan lebih dari 2,3 juta terinfeksi secara global sementara setidaknya 164.000 meninggal dinia, menurut data yang dikumpulkan Universitas John Hopkins.

Perdagangan saham secara global mendapat dorongan di akhir pekan lalu setelah keluar laporan yang mengatakan pasien dengan gejala virus yang parah dengan cepat pulih setelah menggunakan remdesivir, obat produksi Gilead Sciences.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga minyak mentah jatuh

Sementara itu, harga minyak jatuh di Asia. Harga minyak mentah berjangka AS turun 5,91 persen menjadi USD 17,19 per barel. Patokan internasional berjangka minyak mentah Brent juga turun 0,25 persen menjadi USD 28,01 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap mata uang lainnya berada di posisi 99,807 setelah melewati level 100 pada minggu lalu.

Sementara mata uang Yen Jepang diperdagangkan pada 107,68 per dolar setelah menyentuh level di bawah 107,4 pada perdagangan minggu sebelumnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.