Sukses

Bursa Saham Asia Mulai Bangkit Meski Dibayangi Ketegangan China-AS

Sejumlah indeks saham di negara-negara Asia menguat pada perdagangan Selasa (5/5).

Liputan6.com, Jakarta Saham-saham di Asia Pasifik naik pada hari Selasa, dengan pasar tak ada perdagangan karena liburan.

Dikutip dari laman CNBC, Rabu (6/5/2020), Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,08 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 23.868,66 setelah ditutup lebih dari 4 persen lebih rendah pada hari Senin.

Pemerintah kota mengumumkan pada hari Senin bahwa ekonomi Hong Kong berkontraksi 8,9 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan tahun lalu. Ini menjadi penurunan terbesar sejak 1974.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan mengatakan "lingkungan eksternal masih sangat menantang" meskipun situasi virus di kota tampaknya terkendali.

"Ke depan di kuartal kedua, kami percaya bahwa bahkan jika ada perbaikan, peningkatan akan bertahap dan kecil," kata Chan.

Di Australia, S & P / ASX 200 naik 1,64 persen menjadi ditutup pada 5.407,10, dengan saham bank-bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac semuanya naik. Itu terjadi saat Reserve Bank of Australia mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan kebijakan.

"Secara global, pasar keuangan bekerja lebih efektif daripada sebulan sebelumnya, meskipun kondisinya belum sepenuhnya dinormalisasi," kata Gubernur RBA Philip Lowe dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan keputusan bank sentral.

 

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dibawah Ekspektasi

Di tempat lain, indeks Straits Times Singapura naik 0,78 persen dalam perdagangan sore. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang naik 0,91 persen.

Di sisi data ekonomi, cetak PDB kuartal pertama Indonesia berada di bawah ekspektasi, menurut Reuters. PDB pada kuartal pertama naik 2,97 persen secara tahun-ke-tahun pada kuartal pertama, dibandingkan dengan ekspektasi kenaikan 4,04 persen dalam jajak pendapat Reuters.

Investor juga terus mengamati perkembangan pandemi global coronavirus ketika otoritas di seluruh dunia mulai mengambil langkah-langkah untuk membuka langkah-langkah menjauhkan sosial untuk mencegah penyebaran virus. Namun, itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan AS-Tiongkok.

Video Terkini