Sukses

Bursa Saham Asia Dibuka Lesu Jelang Rilis Inflasi China

Di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,81 persen pada awal perdagangan.

Liputan6.com, Jakarta - Saham-saham di Asia Pasifik menurun pada perdagangan Rabu pagi, menjelang rilis data inflasi China untuk Mei.

Dikutip dari CNBC, Rabu (10/6/2020), di Jepang, Nikkei 225 tergelincir 0,81 persen pada awal perdagangan, dengan saham pembuat robot Fanuc turun 2,27 persen. Indeks Topix juga turun 0,74 persen. Kospi Korea Selatan juga menurun 0,3 persen.

Di tempat lain, S&P/ASX 200 di Australia juga turun 0,36 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,24 persen lebih rendah.

Di sisi data ekonomi, data inflasi China untuk bulan Mei akan dirilis pada hari Rabu, dengan Indeks Harga Konsumen dan Indeks Harga Produsen untuk bulan yang diperkirakan akan keluar sekitar pukul 9.30 pagi HK/SIN.

Investor juga akan menunggu rilis perkiraan ekonomi Federal Reserve AS, yang diharapkan pada hari Rabu di Amerika Serikat.

Sementara di Wall Street, Nasdaq Composite naik 0,29 persen hingga mencapai rekor penutupan 9,953.75. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 300,14 poin, atau 1,09 persen, dan mengakhiri kenaikan beruntun enam sesi menjadi ditutup pada 27.272,30. S&P 500 tergelincir 0,78 persen untuk menyelesaikan hari perdagangannya di 3,207.18.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Harga Minyak Turun

Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia pada hari Rabu, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,55 persen menjadi USD 40,54 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 1,95 persen menjadi USD 38,18 per barel.

Indeks dolar AS, yang melacak greenback terhadap mata uang utama lain, terakhir di 96,452 setelah turun dari level di sekitar 97 sebelumnya.

Yen Jepang diperdagangkan pada 107,82 per dolar setelah penguatannya dari level di atas 107,8 kemarin. Dolar Australia berpindah tangan pada $ 0,6939 setelah jatuh dari level di atas $ 0,696 kemarin.