Sukses

Bursa Asia Melemah Usai Fed Beri Sinyal Tak Ubah Suku Bunga hingga 2022

Di Bursa Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 mencatatkan penurunan berturut-turut untuk hari kedua.

Liputan6.com, Jakarta Bursa di Asia Pasifik bergerak lebih rendah, usai Federal Reserve (The Fed) AS mengindikasikan akan mempertahankan suku bunga mendekati nol hingga 2022.

Indeks Nikkei 225 tercatat turun 1,18 persen pada awal perdagangan. Sementara indeks Topix turun 0,99 persen. Di Korea Selatan, Kospi turun 0,45 persen.

Adapun saham di Australia juga melemah, dengan S & P / ASX 200 diperdagangkan 0,67 persen lebih rendah. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,22 persen lebih rendah.

Melansir laman CNBC, Kamis (11/6/2020), investor bereaksi dengan terus memantau perkiraan ekonomi Fed baru-baru ini. Bank sentral AS mempertahankan suku bunganya dan mengindikasikan tidak akan menaikkannya sampai tahun 2022.

The Fed juga mengharapkan ekonomi AS berkontraksi sebesar 6,5 persen pada tahun ini, kemudian hanya sebesar 5 persen pada 2021.

Indeks dolar AS, dibandingkan mata uang lainnya, berada di level 96.136 setelah sebelumnya akhirnya berada di bawah 96.

"Keputusan (Komite Pasar Terbuka Federal) tidak mengubah pandangan kami untuk USD," tulis ekonom Commonwealth Bank of Australia dalam sebuah catatan.

"Setelah pelaku pasar mencerna pandangan FOMC, kami memperkirakan USD akan terus berlanjut pada jalur penurunan, konsisten dengan pemulihan ekonomi dunia," tegas dia.

Sebelumnya, di Bursa Amerika Serikat, Dow Jones Industrial Average dan S&P 500 mencatatkan penurunan berturut-turut untuk hari kedua.

Indeks S&P 500 ditutup 0,5 persen lebih rendah menjadi 3.190,17. Sementara Dow turun 282,31 poin, atau 1 persen untuk mengakhiri hari perdagangannya di 26.989,99.

Di sisi lain, Nasdaq Composite melonjak 0,7 persen menjadi 10.020,35, menandai penutupan pertama kalinya di atas 10.000.

 

2 dari 2 halaman

Harga Minyak

Sementara pada hari ini, harga minyak turun di Asia. Dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent 2,08 persen lebih rendah menjadi USD 40,86 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga turun 2,5 persen menjadi USD 38,61 per barel.

Yen Jepang diperdagangkan pada 106,99 per dolar, setelah menguat dari level di atas 109 yang terlihat pada awal minggu perdagangan. Dolar Australia di posisi 0,6966 setelah sempat naik ke level di atas USD 0,702 sebelumnya.

Video Terkini