Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun hingga di bawah 4.000 di tengah pandemi ini. Banyak investor pasar modal menahan diri untuk investasisaat ini. Padahal hal tersebut tidak perlu dilakukan karena investor masih bisa untuk di tengah pandemi.Â
Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas, Friderica Widyasari Dewi membagikan jurus jitu memperoleh untung dari investasi saham di tengah pandemi Virus Corona. Menurutnya, jeli dan teliti memilih saham menjadi kunci keberhasilan investasi.
Baca Juga
"Temukan saham bagus dan memiliki fundamental bagus serta dikelola dengan GCG. Kemudian, industrinya juga bagus, temukan saham seperti ini. Ini diketahui dari belajar," ujar Friderica dalam diskusi online, Jakarta, Jumat (3/7/2020).
Advertisement
Friderica mengatakan, pemilik dana harus mempelajari satu per satu saham yang akan dibeli sebelum memutuskan menempatkan dananya. Pengetahuan mengenai fundamental perusahaan dan prospeknya untuk jangka panjang harus dipahami secara menyeluruh.
"Sebetulnya investasi pasar modal melihat prospek baik ekonomi, sektornya maupun perusahaannya. Jadi harus banyak dilihat kalau ada saham perusahaan bagus, industrinya menunjang. Kemudian prospek ke Indonesia bagus itu saya rasa saham saham yang patut untuk dikoleksi untuk jangka panjang 3, 5 atau 10 tahun seperti itu yang bisa menjadi pegangan di masa yang kan datang," jelasnya.
Â
Saksikan video pilihan berikut ini:
Jangan Gunakan Dana Darurat
Tips lain, kata Friderica, pemilik dana tidak menggunakan dana darurat untuk berinvestasi. Dana investasi bisa diperoleh dari hasil menyisihkan pos-pos pengeluaran rutin yang tidak berkaitan dengan kebutuhan kini maupun dalam waktu dekat.
"Jangan pakai uang yang dalam waktu dekat akan digunakan. Ini simpel saja misalnya dalam kehidupan sehari hari pengeluaran harus diklasifikasikan dulu. Lalu sebagian harus ada yang disisihkan untuk keperluan darurat misalkan anak sakit," jelasnya.
"Kita harus punya cadangan atau misalnya dalam waktu dekat ada rencana mau ngawinin anak, maka jangan dipakai untuk beli invetasi saham. Tapi pakai uang ibaratnya itu uang misalkan nggak usah dipikirin dalam waktu dekat tapi untuk jangka panjang," sambungnya.
Sementara itu, di tengah pandemi saat ini, dia menyarankan agar masyarakat yang ingin berinvestasi mampu mengkombinasikan antar instrumen investasi. "Investor melihat kondisi ini harus mengkombinasi antara saham dan obligasi karena kalau melihat jangka panjang saham dan obligasi masih sangat menarik," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement