Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak campuran pada pembukaan perdagangan Selasa. Investor meninggu keputusan suku bunga Bank Sentral Australia.
Mengutip CNBC, Selasa (7/7/2020), indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,31 persen. Sementara indeks Topix turun 0,33 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,77 persen, didorong oleh kenaikan saham LG Chem yang mencapai 3 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 naik 0,95 persen.
Advertisement
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang yang menjadi patokan bursa Asia dperdagangkan naik 0,23 persen.
Reserve Bank of Australia (RBA) atau Bank Sentral Australia diperkirakan akan mengumumkan keputusan suku bunga sekitar pukul 12.30 malam. waktu Hong Kong atau Singapura.
"Keputusan Bank Sentral Australia ditunggu karena akan menjadi patokan prospek bursa saham ke depannya. Banyak yang memperkirakan pemulihan ekonomi akan memakan waktu bertahun-tahun," jelas analis National Australia Bank Ray Attrill dalam catatannya.
Sementara indeks dolar AS, yang merupakan indeks yang menghitung dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia berada di level 96,748 setelah sebelumnya menurun dari level 96,8.
Yen Jepang diperdagangkan pada 107,32 per dolar AS setelah penguatan dari level di atas 107,6 per dolar AS.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bursa AS Melompat Usai Saham Amazon dan Netflix Cetak Rekor
Di Amerika Serikat (AS), bursa saham (Bursa AS) ditutup menguat pada perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan bursa saham yang biasa disebut Wall Street ini karena kenaikan saham-saham di sektor teknologi.
Selain itu, kinerja saham-saham yang cukup solid pada pekan lalu juga menjadi pendorong kenaikan di tengah melonjaknya angka positif corona di AS dan juga dunia.
Mengutip CNBC, Selasa (7/7/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 459,67 poin atau 1,8 persen menjadi 26.287,03. Untuk indeks S&P 500 menguat 1,6 persen dan mengakhiri hari di 3,179.72. Sedangkan Nasdaq Composite mencapai level tertinggi sepanjang masa dengan melonjak 2,2 persen menjadi 10.433,65.
Ada beberapa alasan yang mendasari kenaikan bursa AS kali ini.
Pertama adalah kenaikan yang dibukukan oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Saham Apple, Amazon, Microsoft dan Alphabet yang merupakan induk usaha Google semua naik setidaknya 2 persen.
Saham Amazon juga menembus di atas USD 3.000 untuk pertama kalinya. Saham Netflix juga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.
Nasdaq 100 yang merupakan indeks yang berisikan 100 saham non-finansial terbesar di bursa AS melonjak 2,5 persen pada perdagangan Senin, membawa kenaikan lebih dari 21 persen sepanjang 2020.
Advertisement