Sukses

Pendapatan Real Estate Development Lippo Karawaci Naik 33,9 Persen di Semester I

Kenaikan pendapatan dari Real Estate Development ini terutama didorong dari pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Lippo Cikarang.

Liputan6.com, Jakarta - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencatatkan kenaikan pendapatan dari Real Estate Development sebesar 33,9 persen menjadi Rp 1,32 triliun pada semester I 2020 dari Rp 983 miliar pada semester I 2019.

Kenaikan pendapatan dari Real Estate Development ini terutama didorong dari pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Lippo Cikarang serta pengakuan pendapatan atas serah terima Hillcrest dan Fairview Towers LPKR di Lippo Village bersama dengan penjualan persediaan.

Bisnis properti terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan dimana marketing sales pada semester I 2020 meningkat 26 persen menjadi Rp 1,05 triliun dari Rp 835 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

CEO Lippo Karawaci John Riady mengatakan, meskipun pandemi global baru-baru ini mempengaruhi pendapatan recurring Lippo Karawaci dari rumah sakit, mal dan hotel secara signifikan tetapi kemajuan pada bisnis real estate development mampu mendorong kinerja perseroan pada semester I 2020.

"Saya percaya bahwa bisnis properti sedang pulih dan akan terus bertumbuh dimana Lippo Karawaci terus membangun proyek rumah hunian yang terjangkau sesuai dengan keinginan para penghuni perumahan kami," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (30/7/2020).

Dengan tingkat kepemilikan rumah di Indonesia yang masih rendah dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya, serta tingkat pinjaman KPR di Indonesia masih di bawah 5 persen dari PDB, John yakin bisa menyaksikan para pemilik rumah perdana akan memasuki pasar dan kesediaan bank untuk memberikan kredit kepada mereka.

"Hal ini memberikan peluang per generasi bagi perusahaan seperti kami untuk memenuhi permintaan ini dan turut serta dalam memperbaiki hidup lebih dari 80 juta orang yang merupakan bagian dari kelas menengah Indonesia yang meningkat.” jelas dia. 

 

2 dari 3 halaman

Lippo Cikarang

Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat karena perseroan berhasil memasarkan proyek rumah hunian yang terjangkau, dan kompleks apartemen Orange County yang terus menyelesaikan serah terima unit-unitnya.

Pendapatan Lippo Cikarang meningkat sebesar 58,9 persen menjadi Rp 1,09 triliun di semester I 2020 dari Rp 686 miliar pada semester I 2019. Pada semester I 2020, Orange County mencatat pendapatan Rp 529 miliar, atau meningkat sebesar 110 persen dari Rp 252 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Selain itu, pengakuan pendapatan rumah hunian mencapai Rp 193 miliar dibandingkan dengan Rp 173 miliar dan penjualan lahan industri mencapai Rp 119 miliar pada semester I 2020 dibandingkan dengan Rp 13 miliar pada semester I 2019.

Pada kuartal II 2020, pendapatan naik 79,0 persen menjadi Rp 514 miliar, karena penjualan apartemen dan rumah hunian yang terjangkau meningkat 213 persen dan 168 persen dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal II 2019.

3 dari 3 halaman

Laba Bruto Konsolidasi

Lippo Karawaci membukukan laba bruto sebesar Rp 2,12 triliun pada semester I 2020 dibandingkan dengan Rp 2,06 triliun pada semester I 2019. Real Estate Development melaporkan peningkatan Laba Bruto sebesar 148,3 persen menjadi Rp 604 miliar di semester I 2020 dari Rp 243 miliar di semester I 2019.

Sementara itu, bisnis Real Estate Management & Services (rumah sakit, mal dan lainnya) mencatat penurunan laba bruto sebesar 16,9 persen YoY menjadi 1,46 triliun pada semester I 2020 dari Rp 1,76 triliun di tahun sebelumnya.

EBITDA Lippo karawaci di semester I 2020 meningkat sebesar 81,5 persen menjadi Rp 969 miliar dari Rp 534 miliar di semester I 2019. Sementara itu, perseroan harus melakukan penyesuaian dengan adanya adopsi PSAK 73 baru-baru ini. PSAK 73 menyebabkan perubahan dari Beban Sewa ke Biaya Bunga, sehingga EBITDA tampak menjadi lebih tinggi.

Dampaknya sebesar Rp 254 miliar yang menyiratkan normalisasi EBITDA sebesar Rp 715 miliar, atau naik sebesar 34 persen. Real Estate Development memimpin pertumbuhan EBITDA, naik sebesar 290,7 persen menjadi Rp 225 miliar di semester I 2020 dari minus Rp 118 miliar di semester I 2019.